BI Siapkan Rp 197,6 Triliun selama Periode Ramadhan dan Lebaran 2024

Jumlah tersebut meningkat sebesar 4,65 persen dibandingkan realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 188,8 triliun.

Bank Indonesia melakukan antisipasi kenaikan jumlah uang layak edar, dengan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadhan dan Lebaran 2024, serta pertumbuhan ekonomi yang meningkat.

Penukaran uang Rupiah

Untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, BI bekerja sama dengan perbankanmenyediakan titik-titik layanan penukaran uang Rupiah di seluruh wilayah Indonesia.

Dilansir dari informasi resmi, ada penambahan jumlah paket penukaran uang Rupiah menjadi maksimal Rp 4 juta.

Selain itu, dilakukan modernisasi armada kas keliling, penambahan fitur pada digitalisasi penukaran melalui QR code pada Aplikasi PINTAR, untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan penukaran.

Masyarakat sudah bisa melakukan penukaran uang Rupiah baru di 4.264 titik layanan kantor bank umum yang tersebar di seluruh Indonesia. Penukaran uang Rupiah baru ini bisa dilakukan sampai 7 April mendatang.

BI juga menyediakan opsi layanan penukaran uang Rupiah melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis seperti pasar tradisional dan modern, dan Kas Keliling Susur Sungai di beberapa wilayah.

Khusus untuk wilayah DKI Jakarta, BI bersama perbankan akan menyediakan layanan penukaran terpadu pada 28-31 Maret 2024 di Istora Senayan. Di daerah lainnya, hal serupa akan diselenggarakan di stadion dan alun-alun kota.

Sementara itu, pada 2-5 April 2024, Bank Indonesia menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik.

Penukaran uang Rupiah bisa dilakukan di rest area jalan tol dan hub transportasi seperti pelabuhan dan stasiun kereta.

Untuk layanan penukaran uang Rupiah melalui kas keliling (kecuali kas keliling Susur Sungai), layanan penukaran terpadu, dan BI peduli mudik, masyarakat diharapkan memesan terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR, https://pintar.bi.go.id.

Tak hanya itu, masyarakat juga diimbau mengoptimalkan pembayaran transaksi non tunai untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keuangan digital.