Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rumus dan Cara Menghitung Inflasi Tahunan dan Bulanan

KOMPAS.com - Cara menghitung inflasi bisa dibilang cukup mudah. Menghitung inflasi melibatkan perbandingan harga barang dan layanan dalam suatu periode waktu tertentu terhadap periode waktu sebelumnya atau biasa disebut dengan indeks harga.

Mengutip laman Bank Indonesia (BI), biasanya indeks harga yang digunakan adalah Indeks Harga Konsumen (IHK) yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Ini mengukur perubahan harga barang dan layanan yang sering dibeli oleh konsumen.

Tahap pertama, tentukan periode waktu yang ingin bandingkan, misalnya, bulan ini dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tahun ini dibandingkan dengan tahun sebelumnya, dan sebagainya.

Tahap kedua cara menghitung laju inflasi, kumpulkan data harga untuk barang dan layanan yang sama pada kedua periode waktu. Data ini dapat diperoleh dari badan statistik pemerintah atau sumber lain yang dapat dipercaya.

Dengan menggunakan data harga yang telah dikumpulkan, hitung indeks harga untuk kedua periode waktu tersebut. Indeks harga dapat dihitung dengan cara membagi harga rata-rata pada periode waktu tertentu dengan harga rata-rata pada periode waktu sebelumnya, lalu dikalikan 100.

Rumus dan cara menghitung inflasi

Untuk menghitung indeks harga, rumusnya adalah sebagai berikut:

  • Indeks Harga untuk Bulan Ini = (Harga rata-rata bulan ini / Harga rata-rata bulan sebelumnya) x 100
  • Indeks Harga untuk Tahun Ini = (Harga rata-rata tahun ini / Harga rata-rata tahun sebelumnya) x 100

Untuk menghitung tingkat inflasi, kurangi indeks harga pada periode waktu sebelumnya dari indeks harga pada periode waktu tertentu, lalu bagi hasilnya dengan indeks harga pada periode waktu sebelumnya, dan kalikan dengan 100.

Misalnya:

Contoh rumus menghitung inflasi

Mengutip situs BPS, indeks harga konsumen atau IHK sendiri adalah indeks yang menghitung rata-rata perubahan harga dari barang dan jasa yang dikonsumsi rumah tangga dalam kurun waktu tertentu.

IHK akan mengukur harga sekumpulan barang tertentu yang berkaitan dengan keperluan rumah tangga, seperti bahan makanan, sandang, papan, dan masih banyak lagi.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, IHK merupakan indikator utama untuk mengukur tingkat inflasi. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menggambarkan inflasi dan deflasi.

Artinya ada banyak komponen barang dan jasa yang dihitung dalam IHK. Contoh soalnya sebagai berikut:

Indeks harga-harga di Indonesia pada bulan Juni 2023 adalah 115 persen dan inflasi pada bulan Juli 2023 adalah 110 persen. Maka berapakah laju inflasi di Indonesia selama satu bulan terakhir?

  • Laju inflasi = ((115 - 110) / 110] x 100 persen
  • Laju inflasi = ( 5 / 110) x 100 persen
  • Laju inflasi = 4,54 persen

Sementara itu, contoh cara menghitung laju inflasi tahunan bisa melalui gambaran berikut:

Indeks harga-harga di Indonesia selama 2022 adalah 66 persen. Sementara itu, pada tahun 2021 indeks harga-harga adalah 57 persen. Berapakah laju inflasi di Indonesia selama satu tahun terakhir sesuai dengan rumus laju inflasi?

Manfaat perhitungan inflasi

Perhitungan dengan rumus inflasi memiliki beberapa manfaat penting, baik bagi individu, bisnis, maupun pemerintah. Berikut adalah beberapa manfaat utama dari perhitungan inflasi:

1. Pemantauan kestabilan ekonomi

Inflasi adalah indikator penting dari kestabilan ekonomi suatu negara. Dengan menghitung inflasi secara teratur, pemerintah dan lembaga keuangan dapat memantau perubahan-perubahan dalam tingkat inflasi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

2. Perencanaan keuangan

Perhitungan inflasi membantu individu, bisnis, dan pemerintah merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik. Dengan mengetahui tingkat inflasi, individu dapat menyesuaikan pengeluaran dan tabungan mereka.

Sedangkan bisnis dapat menetapkan harga dan strategi harga yang sesuai dengan kondisi pasar. Pemerintah juga dapat merencanakan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat.

3. Proteksi nilai uang

Inflasi berdampak pada daya beli uang. Dengan menghitung tingkat inflasi, individu dapat memantau bagaimana nilai uang mereka berubah dari waktu ke waktu.

Ini membantu mereka mengambil langkah-langkah untuk melindungi nilai kekayaan dan investasi mereka dari erosi inflasi.

4. Penyesuaian kontrak

Banyak kontrak keuangan dan bisnis termasuk klausul penyesuaian untuk inflasi. Perhitungan inflasi membantu menentukan besarnya penyesuaian yang tepat untuk kontrak seperti kenaikan upah, sewa, dan pembayaran pinjaman.

5. Pembanding kinerja investasi

Investasi sering kali dinilai berdasarkan hasil yang diukur dalam mata uang. Menghitung inflasi memungkinkan investor untuk menilai kinerja investasi mereka dengan memperhitungkan efek inflasi. Ini membantu mereka membuat keputusan investasi yang lebih baik.

6. Memahami tekanan inflasi

Dengan memahami tingkat dan sumber inflasi, pemerintah dan lembaga keuangan dapat mengidentifikasi tekanan inflasi yang mungkin timbul dari faktor-faktor seperti permintaan agregat, biaya produksi, atau kebijakan moneter.

7. Perencanaan strategis

Perhitungan inflasi juga membantu dalam perencanaan strategis jangka panjang bagi pemerintah, bisnis, dan individu. Ini memungkinkan mereka untuk memprediksi tren ekonomi dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang mungkin muncul.

Dengan demikian, perhitungan inflasi bukan hanya penting untuk memahami kondisi ekonomi saat ini, tetapi juga untuk merencanakan masa depan secara lebih baik. Sudah paham kan cara menghitung inflasi?

https://money.kompas.com/read/2024/03/17/094119426/rumus-dan-cara-menghitung-inflasi-tahunan-dan-bulanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke