Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Transaksi Bursa Karbon Minim, Pengusaha Berikan Rekomendasi untuk OJK

Asosiasi pimpinan sektor swasta, Indonesian Business Council (IBC) menyatakan sebenarnya terdapat sejumlah langkah yang dapat dilakukan OJK selaku regulator untuk mendongkrak kinerja pasar karbon.

CEO IBC Sofyan Djalil mengatakan, kesuksesan pasar karbon akan sangat ditentukan oleh dunia usaha Indonesia sebagai pelaku langsung.

"IBC telah melakukan riset dan menyusun rekomendasi tentang membangun pasar karbon yang inovatif, kompetitif, dan juga berdampak," ujar dia dalam diskusi Expanding Indonesia's Carbon Market, di Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Untuk jangka pendek, Sofya mengungkapkan, rekomendasi yang dapat dilakukan otoritas ialah melakukan pengembangan pusat pengetahuan pasar karbon.

Selain itu, perlu meningkatkan sistem registrasi nasional pengendalian perubahan iklim sehingga terintegrasi secara nasional, hingga mendorong sektor publik untuk menentukan dan menghitung batas emisi di tingkat entitas.

Sementara itu, untuk jangka menengah dan panjang, IBC mengusulkan kepada regulator untuk menunjuk pemimpin industri dan membentuk tim akselerasi untuk menentukan strategi pasar karbon Indonesia.

IBC juga merekomendasikan OJK untuk mengembangkan peta jalan perdagangan karbon yang secara komprehensif memetakan rantai pasokan.

Terakhir, IBC memberikan rekomendasi untuk mengkaji ulang Peta Jalan Perdagangan Karbon, Peta Jalan Bursa Karbon & POJK tentang Bursa Karbon.

Sofyan menekankan, pasar karbon menawarkan prospek yang menjanjikan bagi dunia untuk mengembangkan ekosistem ekonomi yang tangguh, di mana industri dapat memperoleh manfaat dari upaya mereka untuk memulihkan lingkungan melalui strategi mitigasi dan adaptasi.

"Sementara bagi Indonesia, pasar karbon adalah juga jalan menuju pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) yang sudah kita komitmenkan pada Paris Agreement," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi melaporkan, sejak diluncurkan tanggal 26 September 2023 hingga 18 Maret 2024, jumlah pengguna jasa bursa karbon terdaftar sebanyak 52, yang berasal dari sektor energi, kehutunanan, perbankan, sekuritas, hingga media.

Sementara itu, volume transaksi di bursa karbon sebesar 501.956 ton karbon dioksida (CO2) ekuivalen, dengan nilai sebesar Rp 31,36 miliar.

"Masih kecil. Dari transaksi tersebut sebesar 182.293 ton itu CO2 ekuivalen telah dilakukan retired melalui bursa karbon, memang saat ini transaksinya masih terbilang kecil," ujar Inarno.

Inarno menilai, angka transaksi di bursa karbon sebenarnya masih bisa tumbuh dengan lebih pesat, melihat besarnya potensi perdagangan karbon di Tanah Air, baik dari sisi pasokan maupun permintaan.

"Namun tentunya optimisme ini sulit diwujudkan tanpa dukungan dari dukungan berbagai pemangku kepentingan terkait," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2024/03/20/070848926/transaksi-bursa-karbon-minim-pengusaha-berikan-rekomendasi-untuk-ojk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke