Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Fungsi Kebijakan Moneter dalam Perekonomian Negara

KOMPAS.com - Fungsi kebijakan moneter sangat vital bagi stabilitas ekonomi suatu negara. Peran inilah yang dijalankan Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral.

Mengutip laman resmi BI, tujuan utama dari kebijakan moneter adalah menjaga dan memelihara stabilitas nilai tukar mata uang rupiah, di mana salah satunya bisa tercermin dari tingkat inflasi yang rendah dan stabil.

Salah satu kebijakan moneter yang paling sering digunakan bank sentral adalah penetapan suku bunga acuan.

Bank Indonesia menetapkan suku bunga kebijakan BI-Rate sebagai instrumen utama untuk mempengaruhi aktivitas kegiatan perekonomian dengan tujuan akhir mencapai sasaran inflasi.

Namun, dalam proses transmisi kebijakan moneter tersebut, terdapat waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran inflasi melalui berbagai channel dan memerlukan waktu (time lag). Setiap channel transmisi kebijakan moneter memiliki time lag yang berbeda-beda.

Sejak tahun 2016, BI rate berganti menjadi BI 7 day reverse repo rate. Suku bunga acuan terbaru ini adalah suku bunga yang dikenakan oleh BI atas penempatan dana jangka pendek dari bank-bank di Indonesia.

Fungsi kebijakan moneter

Kebijakan moneter memiliki beberapa fungsi utama dalam perekonomian, yang meliputi:

1. Mengendalikan inflasi

Salah satu fungsi kebijakan moneter adalah untuk mengendalikan tingkat inflasi. Dengan mengatur jumlah uang yang beredar dan suku bunga, bank sentral dapat mencoba untuk menjaga tingkat inflasi dalam kisaran yang ditargetkan.

Inflasi yang terlalu tinggi dapat mengurangi daya beli masyarakat dan mengganggu stabilitas ekonomi, sementara inflasi yang terlalu rendah dapat menunjukkan adanya masalah deflasi yang juga bisa merugikan perekonomian.

2. Mendorong pertumbuhan ekonomi

Peran dan fungsi kebijakan moneter juga digunakan untuk merangsang atau mengendalikan pertumbuhan ekonomi. Dengan menurunkan suku bunga, bank sentral dapat mendorong pinjaman dan investasi, yang pada gilirannya dapat merangsang aktivitas ekonomi dan pertumbuhan output.

Di sisi lain, jika perekonomian tumbuh terlalu cepat dan mengarah pada risiko inflasi yang tidak terkendali, bank sentral dapat mengambil langkah-langkah untuk membatasi pertumbuhan ekonomi.

3. Menjaga stabilitas mata uang

Peran dan fungsi kebijakan moneter adalah menjaga stabilitas nilai tukar mata uang suatu negara. Melalui intervensi di pasar valuta asing dan kebijakan suku bunga, bank sentral dapat mencoba untuk mencegah depresiasi atau penguatan yang terlalu drastis dari mata uangnya, yang dapat memiliki dampak yang signifikan pada perdagangan internasional, inflasi, dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.

4. Stabilitas sistem keuangan

Kebijakan moneter juga berperan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Bank sentral dapat mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa bank-bank dan lembaga keuangan lainnya beroperasi dengan baik dan tidak menghadapi risiko yang tidak terkendali, yang bisa mengganggu stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan.

5. Mencegah fluktuasi

Fungsi kebijakan moneter untuk meningkatkan jumlah investor adalah menjaga stabilitas ekonomi.

Melalui penggunaan instrumen-instrumen kebijakan moneter, bank sentral dapat mencoba untuk mengatur siklus bisnis dan mengurangi fluktuasi ekonomi yang berlebihan.

Misalnya, dalam masa resesi, bank sentral dapat menurunkan suku bunga dan meningkatkan likuiditas untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, sementara dalam masa booming, mereka dapat mengambil langkah-langkah untuk mendinginkan ekonomi dan mencegah risiko overheating.

Bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi investasi?

Fungsi kebijakan moneter untuk meningkatkan jumlah investor adalah menjaga stabilitas keuangan.

Salah satu cara utama kebijakan moneter meningkatkan jumlah investor adalah dengan menurunkan suku bunga.

Ketika suku bunga turun, biaya pinjaman bagi investor juga turun, yang dapat mendorong mereka untuk mengambil lebih banyak pinjaman untuk melakukan investasi.

Misalnya, suku bunga hipotek yang lebih rendah dapat mendorong orang untuk membeli rumah sebagai bentuk investasi properti.

Penurunan suku bunga juga dapat merangsang investasi perusahaan. Ini merupakan bagian dari peran dan fungsi kebijakan moneter.

Ketika biaya pinjaman menjadi lebih rendah, perusahaan cenderung lebih mungkin untuk meminjam untuk melakukan investasi dalam kapasitas produksi, teknologi baru, atau ekspansi bisnis lainnya.

Ini dapat menciptakan peluang bagi investor untuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi dalam saham atau obligasi perusahaan yang berkembang.

https://money.kompas.com/read/2024/03/24/070234626/5-fungsi-kebijakan-moneter-dalam-perekonomian-negara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke