Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Merah, Dow Turun 162 Poin

Saham-saham tergelincir usai reli yang membawa Wall Street ke level rekornya terhenti.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 162,26 poin, atau 0,41 persen, dan ditutup pada level 39.313,64. S&P 500 melemah 0,31 persen dan berakhir pada posisi 5.218,19, sedangkan Nasdaq Komposit melemah 0,27 persen dan berakhir pada level 16.384,47.

Saham Intel turun 1,7 persen setelah Financial Times melaporkan bahwa China akan memblokir perusahaan chip di server dan komputer pemerintah. United Airland turun 3,4 persen setelah Administrasi Penerbangan Federal mengatakan akan meningkatkan pengawasan terhadap maskapai tersebut setelah serangkaian insiden keselamatan.

Pasar berada dalam trend kenaikan selama lima bulan berturut-turut. Indeks acuan saham utama melewati level penutupan tertinggi baru sepanjang masa pada minggu lalu. S&P 500 bertambah sekitar 2,3 persen minggu lalu. Kemudian Dow menguat tapi masih di bawah 2 persen, sementara Nasdaq Komposit bertambah sekitar 2,9 persen.

Pernyataan terbaru Federal Reserve masih membayangi pasar. Pelaku pasar mencerna jadwal penurunan suku bunga bank sentral untuk tahun ini, serta antusiasme investor terhadap saham-saham teknologi di tengah reli yang didukung AI.

Beberapa investor mengkhawatirkan dampak potensial dari reli yang berlebihan dan suku bunga yang lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Kepala strategi investasi di CFRA Research Sam Stovall juga mencatat bahwa ekuitas menjadi mahal.

“Kita sedang berada pada titik tertinggi pasca FOMC,” katanya mengutip CNBC.

“Pasar menjadi semakin rentan terhadap penurunan pasar atau mundurnya harga,” tambahnya.

Minggu ini, investor akan mendapatkan wawasan lebih lanjut mengenai jalur inflasi dari indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi bulan Februari, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed. Reaksi pasar akan ditentukan pada hari Senin berikutnya, usai peringatan (libur) Jumat Agung.

Stovall memperkirakan investor tidak akan bereaksi terhadap data PCE, terutama setelah mereka bereaksi terhadap indeks harga konsumen dan indeks harga produsen terbaru.

“Ibarat menjatuhkan bola pingpong ke atas meja, pantulan pertama paling besar. Ketika. Saya pikir investor kurang khawatir dengan apa yang akan disampaikan,” tambahnya.

“Tidak ada hal yang dapat saya lihat di masa depan yang dapat mengubah ekspektasi investor saat ini,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2024/03/26/073456326/wall-street-merah-dow-turun-162-poin

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke