Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

HSBC Indonesia Siapkan 1 Miliar Dollar AS untuk Ekspansi Perusahaan Digital

Perekonomian digital di Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan dengan pertumbuhan yang paling cepat di dunia dengan nilai pasar mencapai 218 miliar dollar AS pada 2023 dan diperkirakan akan tumbuh menembus 600 miliar dollar AS pada akhir dekade ini dengan tingkat pertumbuhan rata-rata (CAGR) sebesar 16 persen.

Presiden Direktur HSBC Indonesia Francois de Maricour mengatakan, ASEAN Growth Fund bertujuan memberdayakan perusahaan digital di kawasan ASEAN untuk mencapai skala ekonomi yang optimal, mengembangkan portofolio aset, serta mengakselerasi siklus bisnis.

"HSBC meluncurkan platform pendanaan dengan nilai total 1 miliar dollar AS. Kami sangat antusias dengan berkembangnya ekonomi digital di ASEAN, termasuk Indonesia. Seiring dengan nilai ekonomi digital yang diperkirakan mencapai 360 miliar dollar AS pada tahun 2030," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (27/3/2024).

Ia menambahkan, peluncuran HSBC ASEAN Growth Fund juga bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan digital untuk mendukung perluasan ekspansi bisnis di kawasan ASEAN dan sekitarnya.

Sedikit informasi, HSBC ASEAN Growth Fund fokus pada perusahaan-perusahaan yang mengincar ekspansi ke pasar Asia Tenggara.

Pendanaan ini mendukung perusahaan di sektor ekonomi baru (new economy), korporasi, dan lembaga keuangan non-bank dengan pertimbangan metrik operasional bisnis terkait portofolio aset generatif arus kas perusahaan.

Francois menuturkan, peluncuran pendanaan baru ini memungkinkan HSBC untuk lebih mendukung perusahaan-perusahaan ekonomi baru (new economy) di Indonesia dan ASEAN.

"Termasuk start-ups maupun perusahaan yang sedang berkembang, seiring dengan ekspansi mereka ke ASEAN dan akselerasi siklus bisnis,” tandas dia.

Senada, investasi digital juga merupakan strategi bisnis utama bagi perusahaan di Indonesia, sebelum melakukan ekspansi ke pasar-pasar baru di ASEAN. Hampir 89 persen memperkirakan perdagangan intra-ASEAN akan meningkat pada 2024.

Survei tersebut juga menemukan, sebesar 81 persen perusahaan di Indonesia berencana untuk berinvestasi lebih banyak di ASEAN. Angka tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan 52 persen yang berniat meningkatkan investasinya di luar ASEAN.

Meskipun demikian, ketidakpastian makroekonomi, perubahan peraturan dan kebijakan yang cepat merupakan hambatan utama bagi perusahaan Indonesia yang ingin berekspansi ke pasar baru di ASEAN.

Sebanyak 2 dari 3 responden mengatakan, strategi utama untuk mengatasi hambatan ekspansi adalah kemudahan melakukan dan menerima pembayaran yang menekankan pentingnya dukungan dan petunjuk dari mitra perbankan.

https://money.kompas.com/read/2024/03/28/060000026/hsbc-indonesia-siapkan-1-miliar-dollar-as-untuk-ekspansi-perusahaan-digital

Terkini Lainnya

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Tinjau Fluktuasi Bapok, KPPU Lakukan Sidak Serentak di Sejumlah Pasar

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Kemenhub: KNKT Akan Investigasi Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Whats New
Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Telat Bayar Tagihan Listrik Bisa Kena Denda, Berapa Biayanya?

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Senin 20 Mei 2024, Harga Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Simak, Ini Cara Cek Lolos Tidaknya Seleksi Prakerja 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke