Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satukan Tekanan, Uni Eropa Hantam Zimbabwe

Kompas.com - 29/04/2008, 18:41 WIB

LUXEMBOURG, SELASA - Masyarakat Eropa nampaknya tidak ingin tinggal diam melihat Presiden Robert Mugabe yang tidak ingin menyerahkan jabatannya setelah dinyatakan kalah dalam pemilu Zimbabwe tahun ini. Para menteri luar negeri Uni Eropa mendesak China, negara-negara Afrika dan sejumlah negara lainnya agar mencegah tindakan rezim Robert Mugabe dalam menindas lawan politiknya.

Dua puluh tujuh menteri luar negeri Uni Eropa dalam rapatnya Selasa (29/4) di Luxembourg mendesak negara- negara tetangga Zimbabwe di Afrika meningkatkan tekanan atas Mugabe agar segera mengumumkan hasil resmi pemilu yang seharusnya diumumkan Maret lalu. Para menteri luar negeri Uni Eropa juga berjanji akan mencari opsi lain untuk mengakhiri "intimidasi dan aksi kekerasan yang disponsori oleh pemerintah Mugabe."

Aparat kepolisian Zimbabwe dengan persenjataan lengkap menyerang kantor pusat partai oposisi dan pengamat pemilihan umum Jumat (25/4) pekan lalu. Penyerangan ini disertai dengan penangkapan ratusan orang serta pemukulan sejumlah orang yang merupakan sinyal pasti terhadap keinginan pemerintah  yang telah kalah dalam pemilu untuk merebut kekuasaan.

Polisi Zimbabwe menyita perlengkapan pemungutan suara dari kantor oposisi dan kantor komisi pemilu dalam serangan yang dilancarkan sehari setelah Amerika Serikat mendeklarasikan pemimpin oposisi Morgan Tsvangirai sebagai pemenang pemilihan presiden Zimbabwe. Masyarakat Zimbabwe masih menantikan hasil resmi pemilu.

Pihak oposisi menuduh Presiden Robert Mugabe menggunakan aksi kekerasan dan intimidasi untuk tetap berkuasa. Mugabe (84) yang telah memimpin Zimbabwe selama 28 tahun semula sempat mengaku bersedia mundur setelah kemenangan pemilu tahun ini berpihak pada oposisi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com