Pertemuan Bill Gates-Jusuf Kalla Sempat Kisruh

JAKARTA, KAMIS - Jamuan makan malam antara bos Microsoft, Bill Gates dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla sempat diwarnai kekisruhan. Puluhan wartawan meninggalkan tempat pertemuan di Ballroom Hotel Shangri La, Jakarta, Kamis (8/5) malam karena sempat tak diizinkan masuk untuk meliput acara tersebut.

"Iya mas nggak ngebolehin, alasannya panitia event organizer acara ini gak untuk wartawan pihak istana (Wapres)," ujar Yadi, staf Biro Pers dan Media Sekretariat Wakil Presiden RI saat dihubungi melalui ponselnya. Ia mengatakan sekitar 35 orang wartawan yang biasa meliput di Istana Wapres sudah diizinkan ikut dalam rombongan Wapres namun di lapangan dilarang masuk ke tempat pertemuan dengan Bill Gates.

Yadi mengatakan akibat perlakuan tersebut semua wartawan memutuskan melakukan boikot dengan tidak meliput acara tersebut. Bahkan, salah satu wartawan menelepon Bekti Nugroho dari Dewan Pers untuk melakukan protes bahwa perlakuan tersebut dinilai bertentangan Undang-undang Kebebasan Pers. Meski demikian, sebagian wartawan masih terlihat di lobi sampai pukul 21.30 WIB.  

Namun, pihak organizer menampik tudingan wartawan bahwa pihkanya melarang peliputan. Menurut mereka wartawan bukan dilarang untuk masuk ke dalam ruang pertemuan, namun diminta agar tidak masuk berombongan.

"Kita hanya minta ke dalam ruangan nggak sekalian masuknya, tapi per kloter maksudnya biar rapi dan tidak semua ballroom dipakai, bukan bermaksud membuat media susah," ujar Indri P Rosyid, contact person Maverick yang menjadi organizer rangkaian acara Global Leadership Forum. Ia mengatakan acara tersebut pada awalnya memang tidak dijadwalkan namun pihak Wakil Presiden meminta untuk diadakan sehingga koordinasinya memang mendadak.

Pertemuan Jusuf Kalla dengan Bill Gates ini juga dihadiri Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, rombongan Microsoft, dan sejumlah pejabat pemerintahan lainnya. Dalam acara tersebut Jero Wacik menyematkan pin Visit Indonesia Year kepada Bill gates sebagai tanda selamat datang sekaligus ajang mempromosikan pariwisata Indonesia ke mancanegara.