Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dakwaan KPK, Besan SBY Korupsi Dana BI

Kompas.com - 26/06/2008, 08:06 WIB

JAKARTA, KAMIS - Besan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni Aulia Tantowi Pohan disebut-sebut sebagai mantan anggota Dewan Gubernur BI yang bersama-sama mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah melakukan dugaan korupsi dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) milik Bank Indonesia (BI) sebesar Rp 100 miliar.

Nama Aulia Pohan disebut secara tegas dalam dua dakwaan korupsi dan penyuapan yang dilakukan Burhanuddin Abdullah yang dibacakan jaksa KPK dalam persidangan perdana Burhanuddin Abdullah di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Rabu (25/6).

Untuk dakwaan korupsi yang terdiri dari dakwaan primair dan subsidair, nama Aulia Pohan selalu tertulis dengan huruf tebal telah melakukan dugaan korupsi dengan memperkaya lima mantan Direksi BI, yaitu mantan Gubernur BI Sudrajat Djiwandono Cs sebesar Rp 68,5 miliar, dan dua anggota DPR yakni Hamka Yandu dan Antony Zeidra Abidin sebesar Rp 31,5 miliar.

Pada dakwaan penyuapan yang terdiri dari dakwaan primair dan subsidair, lagi-lagi nama Aulia Pohan juga diberi huruf tebal oleh Jaksa KPK. Aulia disebut-sebut bersama Burhanuddin Abdullah Cs telah menyuap dua anggota DPR RI, yakni Antony Zeidra Abidin dan Hamka Yandu, sebesar Rp 31,5 miliar. Uang tersebut digunakan untuk penyelesaikan BLBI dan penyusunan amandemen UU BI.

Dalam dakwaan setebal 66 halaman, nama-nama yang disebut jaksa melakukan korupsi bersama Burhanuddin selaku Gubernur BI adalah Deputi Direktur di Direktorat Hukum BI Oey Hoey Tiong, Kepala Biro di Biro Gubernur BI Rusli Simanjuntak, anggota Dewan Gubernur BI Aulia T Pohan dan Bun Bunan EJ Hutapea, dan Aslim Tadjudin.

Namun, dari enam nama tersebut, yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dan terdakwa baru Burhanuddin, Oey Hoey Tiong, dan Rusli Simanjuntak. Aulia T Pohan, Bun Bunan Hutapea, dan Aslim Tadjudin belum ditetapkan KPK sebagai tersangka. Padahal, Aulia Pohan sudah berulangkali diperiksa KPK dalam kasus tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com