Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Biarkan QTel Caplok Indosat Seluruhnya

Kompas.com - 11/09/2008, 23:01 WIB

JAKARTA, KAMIS - Ngototnya Qatar Telecom (QTel) untuk menguasai saham Indosat lebih dari 49 persen harus dicegah mengingat Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi yang strategis bagi Indonesia.  

Hal tersebut terungkap dalam diskusi yang dilakukan Institute for Development of Economics and Finance Indonesia (Indef) bertema Perkembangan Kasus Indosat Pasca penjualan ke QTel di Jakarta, Kamis (11/9).

Menurut anggota DPD RI/MPR RI Marwan Batubara, kepemilikan Indosat jangan sampai jatuh sepenuhnya kepada QTel karena Indosat sebagai perusahaan telekomunikasi nasional dinilai cukup strategis. Ia memberikan contoh negara maju yang tetap membatasi industri-industrinya yang dianggap strategis.

Senada dengan Marwan, anggota Lembaga Penelitian Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) UI Nuzul Achyar menilai Indonesia terlalu memberikan kebebasan bagi swasta. Ia menyayangkan kepemilikan pemerintah di Indosat yang hanya sebesar 15 persen. Jumlah tersebut lebih kecil bila dibandingkan negara lain yang memiliki hingga 30 persen saham perusahaan-perusahaan yang dianggap strategis. "Kita adalah bangsa yang paling liberal dibandingkan dengan negara lain," katanya.

Ia juga mempertanyakan beberapa pihak yang memberikan lampu hijau untuk QTel agar menguasai Indosat sepenuhnya. Hal tersebut dianggap tidak benar karena di negara mana pun tidak ada perusahaan yang kepemilikannya tunggal.

Nuzul mengapresiasi pernyataan Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh yang tetap berpedoman pada Daftar Negatif Investasi (DNI). Berdasarkan DNI, kepemilikan saham dibatasi sebesar 49 persen.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com