Seharusnya diapresiasi
Sungguh mengherankan melihat berbagai rintangan yang dihadapi petani pemulia benih yang umumnya berumur 30-an tahun di Indramayu itu. Mereka anak muda yang tetap bertahan di pertanian meski sebagian besar rekan-rekannya lebih memilih ”menyerbu” kota untuk menjadi buruh di industri atau di sektor informal.
Seharusnya, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian Gatot Irianto, kreativitas petani menghasilkan padi varietas baru hasil persilangan diapresiasi.
Masa depan pangan Indonesia, lanjut Gatot, sejatinya ada di tangan petani. Dengan memberikan keleluasaan bagi petani mengembangkan varietas baru akan terjadi kompetisi positif dalam proses perakitan varietas untuk menghasilkan varietas yang diinginkan.
Dukungan kepada petani-pemulia, diharapkan akan mengurangi ketergantungan pada perusahaan multinasional dalam pengadaan benih. Tidak hanya itu, pendapatan dan kesejahteraan petani pun akan meningkat karena tidak perlu mengeluarkan dana relatif besar untuk benih.
Saatnya pemerintah memberi perhatian lebih besar pada riset pertanian, termasuk yang dilakukan petani-pemulia. Ini salah satu cara menyelamatkan bangsa ini dari ”jebakan pangan”. (INU)