Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehabisan Uang, Tentara Zimbabwe Mengamuk

Kompas.com - 02/12/2008, 11:39 WIB

HARARE,SELASA-Sekumpulan tentara berseragam namun tak bersenjata diikuti oleh ratusan warga sipil mengamuk di Harare, Senin (1/12) malam waktu setempat. Ini adalah kerusuhan serius pertama di Zimbabwe dalam satu dasawarsa terakhir.

Tentara bersenjata berat dan polisi antihuru-hara melepaskan tembakan untuk membubarkan massa. Sedikitnya satu orang dilaporkan tertembak namun belum diketahui apakah korban tewas.

Tentara dan warga mengamuk. Mereka melempari kendaraan dengan batu. Sejumlah toko dijarah dan jendelanya dipecahkan. Warga sipil yang ikut mengamuk adalah kelompok prodemokrasi, Gerakan bagi Perubahan Demokratis.

Beberapa pengamat mengatakan peristiwa itu mempertegas ketidakpuasan yang mendalam terhadap militer Presiden Robert Mugabe yang beranggotakan 25.000 personil.

Para jenderal Mugabe dipandang sangat setia kepada otokrat berusia 84 tahun tersebut, tapi tentara berpangkat rendah ikut merasakan kesulitan yang dipikul oleh rakyat biasa Zimbabwe dalam krisis yang dengan cepat bertambah parah di negeri itu.

Beberapa saksi mata mengatakan kerusuhan meletus ketika tentara yang sedang antri di bank marah atas kegagalan bank untuk memberi mereka uang kontan. Tentara tersebut berpaling ke sejumlah tempat penukaran uang secara gelap di stasiun bus. Di tempat itu, banyak mata uang Zimbabwe ditukar dengan dollar AS.

Pedagang mata uang asing berlarian, kata saksi mata. Peristiwa serupa dalam bentuk lebih kecil terjadi pekan lalu, demikian isi laporan yang diterima di Harare.

Itu adalah untuk pertama kali kerusuhan terjadi di Harare sejak harga kebutuhan pokok melonjak tajam 10 tahun lalu. Beberapa saksi mata mengatakan mereka melihat polisi menyerang tentara yang mengamuk dengan menggunakan tongkat.

Negara itu menghadapi kesulitan ekonomi, sementara hiperinflasi berlipat-lipat. Mata uang nyaris tak bernilai, hampir 4 juta orang menghadapi kelaparan, daerah desa di negeri tersebut dilanda wabah kolera dan layanan seperti sekolah dan rumah sakit tutup. Itu diperparah dengan terhentinya pasokan air secara total bagi sebanyak dua juta warga ibukota negeri itu mulai Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com