Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Juga Terus Menguat

Kompas.com - 11/03/2009, 10:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank di Jakarta, Rabu (11/3) pagi, menguat menjadi Rp 11.868/Rp 11.870 per dollar AS dibandingkan penutupan hari sebelumnya, Rp 11.980/ Rp 12.050, karena pelaku kembali membeli rupiah.
   
Pengamat pasar uang, Edwin Sinaga, di Jakarta mengatakan, pelaku pasar masih memburu rupiah sehingga mata uang Indonesia itu terus menguat hingga mendekati angka Rp 11.500 per dollar AS. "Kami optimistis rupiah masih dapat bergerak naik dan menjauhi angka Rp 12.000 per dollar AS karena melihat aksi beli pelaku pasar yang masih tinggi," katanya.

Kenaikan rupiah, kata dia, merupakan antisipasi dari perbankan yang diminta untuk segera menurunkan suku bunganya setelah Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan (BI Rate). "BI Rate mengalami penurunan sebesar 1,75 poin, sedangkan tingkat suku bunga bank, khususnya kredit, sangat sulit untuk diturunkan, menunggu merosotnya suku bunga dana, seperti deposito," tuturnya.
   
Faktor utama sulitnya suku bunga turun, menurut Edwin Sinaga, karena likuiditas pasar sangat ketat. Jadi, perbankan hati-hati menurunkan suku bunganya. "Apalagi, para pemilik modal besar menginginkan suku bunga tinggi," katanya.

Ia mengatakan, rupiah pada penutupan sore nanti masih berpeluang untuk menguat lagi setelah masuknya dana Qtel (investor asing dari Timur Tengah) yang telah melakukan tender offer (penawaran tender) dengan PT Indosat Tbk sehingga memiliki saham sebesar 56 persen lebih.

"Sentimen positif itu masih dapat memicu rupiah untuk menguat. Apalagi, pemerintah juga serius mendorong ekonomi nasional tumbuh lebih baik dengan melakukan penerbitan obligasi dan pinjaman baru dari bank dunia," ucapnya.

Apalagi, tutur dia, menjelang pemilu diperkirakan banyak dana pengusaha Indonesia yang selama diparkir di luar negeri masuk ke pasar domestik sehingga kebutuhan dollar AS yang tinggi akan dapat dipenuhi. "Akibatnya, tekanan pasar terhadap rupiah semakin berkurang dan mata uang lokal itu akan semakin tumbuh dengan baik," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com