Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Monique Kocke, Lewat Kaus "Parental" Raup Puluhan Juta Rupiah

Kompas.com - 20/04/2009, 08:46 WIB

Sekilas seperti kaus dewasa yang dipakai anak, ya?
Bisa jadi ada yang melihat begitu. Tapi anak sekarang lebih kritis, lho. Banyak pelanggan yang datang anaknya memilih sendiri. Karena saya punya anak, jadi saya tahu juga. Dan memang orang tua harus menjelaskan.

Siapa sih yang membuat desain dan kalimat-kalimatnya?
Saya dibantu teman saya, Phaerly. Karena saya enggak punya latar belakang desain, biasanya kalau ada ide di benak langsung eksekusinya saya serahkan ke dia. Saya bikin gambar gunung aja pakai penggaris ha-ha-ha. Paling kalau ada yang kurang saya kasih masukan.

Sekarang sudah ada berapa desain?
Lebih dari 60 desain. Mayoritas warnanya memang hitam, putih, dan abu-abu. Kami sengaja pilih warna-warna tua karena baju anak-anak sekarang kan kebanyakan warna-warna pastel. Kami ingin beda. Dan ternyata banyak yang bilang justru lebih menarik. Karena itu tadi, warna mainstream-nya kan warna-warna pastel yang colourfull. Kami juga pikirkan bahan dan sablon seperti apa yang yang nyaman buat anak-anak.
Model kausnya juga panjang. Kebanyakan baju anak kan pendek di bagian torsonya. Nah, saya sengaja modifikasi. Saya masih ingat kultur orang Timur, kalau bajunya pendek pusarnya jadi kelihatan. Saya lihat masih banyak kok orangtua yang enggak kepingin pusar anaknya kelihatan. Model memanjang kayaknya juga lebih enak daripada ngatung.

Selain kaus, apalagi yang dijual PABC?
Macam-macam, dari diapers bag, tas anak, topi, jaket, celana, sepatu, sandal. Pasarnya lumayan bagus kok. Omzet per bulan kalau sedang ramai bisa Rp 70 juta. Meskipun sekarang sudah mulai banyak brand lain. Di Bandung aja ada sekitar 5 brand yang konsepnya mirip-mirip PABC. Cuma enggak tahu ya, mungkin orang tahu PABC lebih awal, jadi mereka biasanya membandingkan sama produk-produk PABC. Tapi banyak saingan justru bagus karena kami jadi harus berpikir, bikin saya terpacu.

Rencana bisnis ke depannya seperti apa?
Yang jelas saya mau ekspansi. Banyak sih yang minta atau menawarkan kerja sama, cuma belum ada yang menawarkan display sendiri. PABC ini kan baju anak, kalau display-nya disatukan sama baju dewasa, susah. Enggak kelihatan. Apalagi warna-warna kami warna dewasa.

Soal anak, pola pendidikan seperti apa sih yang Anda terapkan?
Saya dan suami sangat terbuka ke anak. Hal-hal yang masih tabu buat sebagian orang, saya sampaikan ke anak. Contohnya pendidikan seks, sudah saya kenalkan ke Magia sejak dini. Jadi, ia sudah tahu lho, proses kelahiran dia, dia keluar dari mana, dia punya vagina, menstruasi itu apa, dan sebagainya. Tapi tentu disesuaikan dengan perkembangannya. Hal-hal kecil seperti ini menurut saya justru jadi starting point yang harus disampaikan sejak dini.

Sambil bisnis, enggak repot punya anak balita ?
Saya selalu mengajari Magia untuk mandiri. Jadi, saya hampir enggak pernah merasakan repotnya punya anak balita. Saya enggak pernah gendong dia, tidur sendiri, saya tinggal pergi juga enggak rewel. Paling-paling dia nanya, “Ibu mau ke mana? Oh, mau nyari duit ya? Buat beli susu ya?” Dari lahir sampai sekarang enggak pernah pakai pembantu atau baby sitter. Semua saya kerjakan sendiri. Dia juga enggak pernah nonton televisi, kecuali acara musik. Kalau musik, 2-3 jam dia betah. Kalau pas kebetulan lihat adegan sinetron, dia malah suka nanya, “Kenapa sih orangnya marah-marah? Memang siapa yang nakal, kok dimarahin?”

Masih suka masak buat suami dan anak?
Oh masih. Suami saya, Mulki Fajar, seorang konsultan IT, jadi kami punya kesibukan sendiri-sendiri. Eh, memasak itu ternyata menyenangkan lho, bisa menghilangkan stres ha-ha. (Hasto Prianggoro/Nova)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com