Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mubarok: "Ending"-nya "Happy-happy" Kok

Kompas.com - 13/05/2009, 15:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat tidak merisaukan manuver empat partai politik terkait cawapres yang akan mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono. Bahkan, kepastian pencalonan Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono sebagai cawapres sudah 99 persen.

"Kita sudah tahu peta politik. Perkembangan bagaimana pun kita sudah dapat menebak arahnya," kata Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat Ahmad Mubarok dalam dialog kenegaraan bertema "Membaca Perubahan Peta Koalisi" di Gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di Senayan, Jakarta, Rabu (13/5).

Dalam dialog yang dipandu Suradi dari Koran Jakarta, juga menghadirkan pembicara Anggota Fraksi PKS DPR Agus Purnomo dan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait. Mubarok mengemukakan, sampai saat ini belum ada koalisi yang ditandai dengan tanda tangan kesepakatan atau komitmen di antara partai-partai. Yang ada baru komunikasi politik dan komitmen secara lisan mengenai koalisi yang akan dibentuk.

"Belum ada tanda tangan koalisi. Baru paraf," kata Mubarok, yang menambahkan, pihaknya terus menjalin komunikasi politik dengan jajaran Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Menurut Mubarok, dalam komunikasi politik, pihaknya berharap pengertian dan pemahaman bahwa dalam sistem presidensial, wapres dan menteri-menteri adalah hak prerogatif presiden. Sejauh ini hubungan dan komunikasi politik itu masih berjalan baik.

Karena itu, Partai Demokrat tidak mengkhawatirkan perkembangan politik terakhir yang disampaikan beberapa elite partai pendukung koalisi yang bereaksi terkait pencalonan Boediono sebagai cawapres. "Ending-nya akan happy-happy saja," kata Mubarok.

Mubarok mengemukakan, pencalonan Boediono sudah 99 persen. "Yang satu persen itu milik Tuhan. Mengapa Boediono? Itu Pak SBY yang tahu," katanya.

Agus Purnomo mengungkapkan, PKS membahas sikap yang akan disampaikan kepada Partai Demokrat terkait pencalonan Boediono sebagai wapres. "Rabu malam ini kami membahas sikap yang akan ditempuh," katanya.

Secara pribadi, Agus menilai pencalonan Boediono yang sudah 99 persen itu dengan kalimat point of no return

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com