SERANG, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, terlihat jelas sekitar Pantai Anyer dan Carita. Asap setinggi hingga 600 meter menyembur dari kawahnya sepanjang Minggu.
Petugas pos pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten, Cahya menyebutkan selama dua hari terakhir asap Anak Krakatau tampak jelas di pesisir pantai Anyer dan Carita yang berjarak 42 kilometer.
Sebelumnya, kondisi Anak Krakatau tertutup kabut tebal akibat cuaca buruk. Begitu cuaca menjadi cerah, letusan asap terlihat jelas membumbung tinggi dan berwarna putih kelabu. Bahkan, sepanjang Minggu dini hari Gunung Anak Krakatau mengeluarkan lontaran batu pijar kemerah-merahan.
Menurut Cahya, aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau tercatat sebanyak 36 pada Sabtu (16/5) pukul 18.00 sampai 24.00 WIB. Kegempaan itu terdiri dari vulkanik A (dalam) 6 kali, letusan 27 kali, tremor 2 kali, dan tremor harmonik 3 kali. Sedangkan, suara dentuman Anak Krakatau hingga terdengar ke Pantai Anyer sebanyak 52 kali.
"Selama ini aktivitas kegempaan vulkanik Gunung Anak Krakatau antara 600 sampai 700 kali," katanya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Bandung, Jawa Barat, menyatakan kondisi Gunung Anak Krakatau saat ini tetap di koridor "siaga" atau level III. "Sampai saat ini pengunjung dan nelayan dilarang mendekati kawasan gunung karena masih mengeluarkan lontaran bebatuan pijar juga asap yang bisa membahayakan nyawa orang," jelasnya.