Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oleh-oleh sebagai Ikon Kota

Kompas.com - 05/08/2009, 11:12 WIB

Di masa lalu, industri kreatif di bidang oleh-oleh masih belum seberapa berkembang dibanding saat ini. Contohnya, sekitar 20 tahun yang lalu, penumpang pesawat terbang dari Medan atau Makassar biasanya tampak menjinjing dua botol sirop markisa sebagai oleh-oleh.

Sekarang, pemandangan seperti itu sudah passe. Di areal check in bandara Polonia, Medan, kita akan melihat ratusan boks Bolu Gulung Meranti atau Bika Ambon Zulaikha (dan merk-merk lain). Di Makassar, kita juga melihat banyak penumpang membawa termos plastik besar berisi kepiting saus padang dari Restoran Surya.

Hampir setiap kota Indonesia kini memiliki industri oleh-oleh – baik makanan kering maupun basah – dalam skala ekonomi yang cukup besar. Orang tidak lagi sekadar menenteng satu besek berisi sepuluh lumpia, melainkan membeli beragam oleh-oleh yang dikemas dalam dus besar dan dibawa terbang sebagai bagasi.

Di kawasan Pasar Genteng, Surabaya, juga di ruas jalan utama Sidoarjo, misalnya, banyak sekali toko yang khusus menjual oleh-oleh. Mulai dari berbagai jenis krupuk, trasi, petis, dan jajanan lain. Di bagian lain, ada pula yang menjual bandeng asap dan lidah sapi asap. Setiap pembeli membelanjakan ratusan ribu rupiah untuk oleh-oleh yang akan dibawa pulang dan dibagikan kepada kerabat dan handai taulan.

Palembang, Jambi, Pangkalpinang, dan Tanjungpandan juga merupakan kota-kota dengan industri krupuk dan kemplang yang sangat populer sebagai oleh-oleh. Keempat kota ini punya pempek dan otak-otak istimewa yang sering diincar para pembelanja oleh-oleh. Selain itu, toko-toko oleh-oleh di Pangkalpinang dan Tanjungpinang juga punya andalan lain: sambalingkung (abon dari ikan laut), trasi, dan kulat pelawan (jamur khusus yang enak dimasak kari).

Bandung di masa lalu kebanyakan dikenal dengan kripik oncom dan peuyeum (tape singkong). Sekalipun peuyeum masih cukup populer hingga sekarang, tetapi kripik oncom sudah mulai terpinggirkan. Penggantinya adalah brownies kukus, pisang molen, kue sus, dan juga yoghurt. Ada beberapa toko roti di Bandung yang punya nama bagi banyak penggemarnya.

Semarang punya beberapa andalan oleh-oleh. Lumpia yang diisi rebung (tunas bambu), ebi, udang, dan telur, merupakan oleh-oleh populer. Kalau mau yang lebih tahan lama, pilihannya adalah wingko babat – dibuat dari ketan dan parutan kelapa. Kota-kota Pantura di dekat Semarang juga menyumbangkan banyak items oleh-oleh, seperti: bandeng duri lunak dan bandeng asap dari Juwana, jenang (dodol) dari Kudus, krupuk udang dari Rembang dan Jepara.

Setiap kali berkunjung ke Medan, saya selalu pulang dengan oleh-oleh khusus. Kebetulan Saffron, cucu saya, suka sekali dengan makanan yang satu ini, yaitu: lemper pulut hitam. Lempernya memang istimewa. Dibuat dari ketan hitam, dengan isi ayam yang sangat gurih. Lemper pulut hitam ini dibuat oleh sebuah toko kue yang sebetulnya lebih terkenal karena risoles-nya. Dijual dalam keadaan beku, dan sesampai di Jakarta dapat langsung dimasukkan ke freezer lagi. Bila akan disajikan, cukup dipanaskan di atas wajan panas berminyak.

Lucunya, lemper pulut hitam yang dahsyat ini hingga sekarang bagai “mutiara terpendam”. Kebanyakan orang masih terpesona dengan bika ambon dan bolu gulung. Tentang bolu gulung ini, saya juga sering heran. Hanya ada satu merk yang disukai orang. Setiap hari orang antre di tokonya yang kecil. Padahal, di ruas jalan yang sama juga ada toko lain yang menjual bolu gulung. Anehnya lagi, pembuat bolu gulung ini tidak membuka cabang dan tidak mempunyai gerai di bandara. Akibatnya, banyak gerai di bandara Polonia yang membeli bolu gulung dalam jumlah besar, dan menjualnya lagi dengan harga premium.

Sekarang sudah tidak banyak lagi penumpang pesawat dari Yogyakarta yang menenteng gudeg kendil. Dari kota ini sekarang orang kebanyakan membawa oleh-oleh yang praktis dan ekonomis, yaitu: bakpia. Padahal, di Yogya banyak sekali jajanan basah maupun kering yang pantas dibawa sebagai oleh-oleh. Jajanan basah misalnya adalah: kipo dari Kotagede, jadah dan tempe bacem dari Kaliurang. Jajanan kering yang populer adalah: rempeyek dan geplak dari Bantul. Butet Kartaredjasa memberi gagasan untuk membawa oleh-oleh berupa empal goreng yang dapat dibeli di Pasar Bringharjo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com