Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Ekonomi ke Depan Cerah

Kompas.com - 06/08/2009, 13:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kendati Bom Kuningan sempat mendera Indonesia, tetapi Bank Indonesia memperkirakan secara keseluruhan perekonomian Indonesia tetap stabil. Beberapa indikator perekonomian nasional masih menunjukkan adanya perbaikan.

Rudy Hutabarat dari Biro Kebijakan Moneter Bank Indonesia, Kamis (6/8), di acara Temu Karya Instansi Penanaman Modal Seluruh Indonesia, mengatakan, ternyata perlambatan pertumbuhan ekonomi tidak separah dari perkiraan semula. "Pertumbuhan ekonomi 2009 kami perkirakan mencapai empat persen, atau di kisaran batas atas perkiraan semula, yaitu sebesar tiga hingga empat persen," ujar Rudy.

Tekanan inflasi pun menurun kendati tekanan harga komoditas global berpotensi meningkat. Diperkirakan, inflasi 2009 berpotensi berada jauh di bawah kisaran proyeksi semula, yakni 5-7 persen. "Inflasi kami perkirakan berada di bawah empat persen," ujarnya.

Pada bulan Juli lalu, misalnya, terjadi inflasi 0,45 persen (month-to-month). Penyebabnya adalah, antara lain, terjaganya pasokan barang, seperti beras, dan adanya penurunan harga komoditas internasional, seperti crude palm oil (CPO). Neraca Pembayaran Indonesia pun diperkirakan tetap solid di tengah kondisi global yang belum pulih. Neraca Pembayaran Indonesia 2009, menurut BI, diperkirakan akan mencatat surplus yang cukup tinggi ditopang surplus Current Account dan surplus Capital dan Financial Account yang jauh lebih besar.

Namun, BI mensinyalir adanya tantangan ke depan, yaitu disparitas harga keekonomisan BBM bersubsidi dengan harga jualnya. Tercatat, harga BBM selalu melonjak setelah pemilihan umum usai. Sayang, Rudy enggan mengungkapkan besarannya. Selain BBM, liquid letroleum gas (LPG) bobot 12 kilogram juga diperkirakan akan melonjak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com