Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Tak Lapor Wapres soal Bank Century?

Kompas.com - 28/08/2009, 14:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Di penghujung masa jabatannya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan pengakuan yang mengejutkan. Sebagai Wakil Presiden yang sedang menggantikan Presiden yang bertugas ke luar negeri, ia tak menerima laporan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenai kebijakan pembengkakan dana penyelamatan untuk Bank Century. Padahal, menurut Wapres, saat kebijakan itu diambil, dia sedang berada di Jakarta.

Hal itu disampaikan Wapres saat ditanya wartawan seusai shalat Jumat di Masjid Baiturrahman, kompleks Istana Wapres Jakarta, Jumat (28/8) siang. Sebelumnya, Wapres ditanyai mengenai pembengkakan dana penyehatan yang semula hanya ratusan miliar, tiba-tiba menjadi Rp 6,7 trilun. Dengan jumlah ini, negera berpotensi mengalami kerugian hingga Rp 5 triliun.

"Memang waktu itu krisis, tidak jelas waktu itu. Justru Presiden sedang di luar negeri dan saya ada di Jakarta. Akan tetapi, saya tidak tahu-menahu. Dan, tidak dilapori," kata Kalla.

Kendati demikian, Wapres mengaku yakin bahwa Menteri Keuangan pada waktu itu memiliki alasan yang cukup untuk menetapkan kebijakan tersebut. "Jadi biarlah. Supaya fair, beri kesempatan Badan Pemeriksa Keuangan memeriksanya. Tentu Menkeu pada waktu itu memiliki alasan yang cukup," tambahnya.

Namun sesungguhnya, Wapres menilai, untuk mengatasi bank gagal seperti Bank Century, pemerintah seharusnya bersikap keras. "Tidak dengan cara menggelontorkan dana terus menerus karena bukan di situ masalahnya," ungkapnya.

Lebih jauh, Wapres berkisah. Beberapa waktu silam, dirinya sempat menolak menandatangani blanket guarantee (jaminan penuh) yang diajukan Menkeu dan telah disetujui Gubernur Bank Indonesia Boediono. Blanket guarantee tersebut adalah untuk dana pihak ketiga perbankan.

"Coba bayangkan kalau blanket guarantee itu dilaksanakan. Untuk satu bank kecil saja, hampir Rp 7 triliun dana penyehatannya. Kalau banyak bank, kita bisa jebol, sampai ratusan triliun lagi. Itu jadi BLBI jilid II. Singkat kata, kalau ada blanket guarantee tadi, habislah kita," ungkap Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com