Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tarif Tol Tangerang-Merak Ditunda

Kompas.com - 03/09/2009, 15:55 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Rencana kenaikan tol Tangerang-Merak yang akan diberlakukan 4 September batal dinaikkan. Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) menunda rencana kenaikan tarif tol hingga selesai Idul Fitri. "Ini permintaan dari BPJT agar tarif tol jangan dinaikkan dulu hingga lebaran. Sampai berapa lama setelah lebaran, kami belum tahu," jelas Presiden Direktur PT Marga Mandala Sakti, operator jalan tol, Wiwiek Diana Santoso, Rabu (2/9) malam.

Sebelumnya, PT Marga Mandala Sakti berencana menaikkan tarif tol yang menghubungkan Jawa dan Sumatera itu sebesar 58 persen. Rencana kenaikan tarif berdasarkan golongan tersebut untuk meningkatkan pelayanan dan kenyamanan pengguna jalan tol Bitung-Merak dan sebaliknya Merak-Bitung.

Rencana kenaikan tarif untuk golongan I naik dari Rp18.000 menjadi Rp28.500 per kendaraan. Tarif golongan II naik dari Rp25.000 menjadi Rp39.500, golongan III naik dari Rp31.500 menjadi Rp47.000, golongan IV naik dari Rp 39.000 menjadi Rp62.000,dan golongan V naik dari Rp47.000 menjadi Rp74.500. "Besaran kenaikan sudah ditetapkan sejak April lalu. Penyesuaian tarif baru untuk membiayai investasi kami sebesar Rp 3,5 triliun," papar Wiwiek.

Ketetapan tarif tersebut berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No 305/KPTS/M/2009 tanggal 7 April 2009 tentang penyesuaian konsens dan tarif awal ruas jalan tol Tangerang-Merak.

Merugi

Wiwiek mengatakan, tertundanya rencana kenaikan tarif itu membuat pihaknya merugi. Namun berapa kerugian yang dialami perusahaan itu, Wiwiek tidak mau menyebutkan secara terperinci.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com