Dengan jumlah penduduk 240 juta jiwa, ekspor senilai 138 miliar tidak begitu signifikan menampung kesempatan kerja.
Di sinilah peran pemerintahan Indonesia, dengan susunan kabinet baru, harus menjadikan potensi ekspor sebagai salah satu prioritas dalam bekerja.
Keandalan para diplomat perdagangan RI, khususnya di WTO, harus dilengkapi dengan keandalan para penyusun kebijakan di sektor pertanian, keuangan, dan perindustrian. Adalah saatnya meninggalkan pola lama, yaitu para anggota kabinet disusun berdasarkan bagi-bagi jatah untuk partai, dengan mengabaikan kepentingan
Jajaran kabinet baru sebaiknya meninggalkan pola penempatan orang-orang, yang pada akhirnya hanya akan berperan sebagai ”para pencari rente ekonomi untuk keuntungan ekonomi bagi diri sendiri dan kelompoknya”.
Perdagangan adalah salah satu cara untuk menjual produk-produk, yang menciptakan lapangan kerja, yang dampaknya akan luar biasa. Ini adalah salah satu cara untuk mengatasi kemiskinan, yang melilit lebih dari 100 juta warga Indonesia.
Apakah nasib mereka yang miskin menjadi lenyap dan tak menjadi perhatian dengan keberadaan gedung-gedung pencakar di Jakarta? Apakah kemilau Jakarta membuat kita lalai bahwa di luar Jakarta ada banyak warga yang memerlukan pemerintah kuat? Apakah kemilau Jakarta membuat kita tidak lagi memerlukan Indonesia Incorporated? Hanya waktu yang akan membuktikan, apakah Indonesia Incorporated tetap tenggelam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.