Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPK: Audit Investigasi Tak untuk Nilai Kebijakan soal Century

Kompas.com - 28/09/2009, 15:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Audit investigasi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang saat ini tengah berjalan tidak untuk menilai kebijakan pemerintah mengenai penyelamatan Bank Century. Audit ini dilakukan dengan menitikberatkan pemeriksaan terhadap lima hal substansial.

Kelima hal itu adalah, (1) proses merger Bank Century pada Desember 2004, (2) pemberikan izin operasi sebagai bank devisa, (3) pelanggaran aturan prudensial yang dilakukan oleh Bank Century secara terus-menerus sampai (4) pengambilalihan oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) pada November 2008, serta (5) melihat dasar dan alasan pemberian fasilitas pembiayaan jangka pendek (FPJP) senilai Rp 689 miliar oleh Bank Indonesia.

Hal ini diungkapkan Kepala Biro Humas dan Luar Negeri BPK B Dwita Pradana, Senin (28/9) siang, dalam siaran pers yang diterima Kompas. Menurutnya, BPK pun ingin mengetahui, apakah proses penyelamatan Bank Century telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku? Serta apakah LPS dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) telah memiliki prosedur yang memadai dalam penyelamatan bank? Hal ini mengingat penetapan Bank Century sebagai bank gagal, yang berdampak sistemik dan perlu diselamatkan oleh KSSK.

Selain itu, BPK juga ingin mengetahui alasan peningkatan kebutuhan dana penyelamatan Bank Century, yang semula Rp 632 miliar, membengkak menjadi lebih dari 10 kali lipat, atau senilai Rp 6,7 triliun.

Adapun, mengenai penelusuran aliran dana Bank Century, BPK masih memerlukan waktu yang lebih panjang. Oleh sebab itu, BPK menyatakan penyelesaian laporan akhir mungkin tidak dapat diselesaikan oleh pimpinan BPK pada periode ini, yang akan berakhir pada 19 Oktober 2009.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Bank BJB Syariah Resmi Tergabung dalam Jaringan ”Link”

Whats New
Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Soal Pabrik Sepatu Bata Tutup, Asosiasi: Pesanan Turun karena Lebaran

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenaker: Semua Hak Karyawan Harus Diberikan

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,11 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Hari Terakhir, Ini Cara Daftar Prakerja Gelombang 67

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com