Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membayangkan Ronaldo

Kompas.com - 01/11/2009, 06:46 WIB

Selain drama, program olahraga televisi juga butuh bintang. Karena tidak ada bintang yang muncul secara alamiah, Deddy pernah berusaha menciptakan bintang artifisial. ”Bayangan saya, dia seperti Beckham lokal yang bisa jadi model dan bergaul dengan kalangan artis.”

Dia pun mencari pemain yang bagus dan ganteng. Kemudian, dia akan ”menjodohkannya” dengan artis. Lalu, mereka ”pacaran” dan disorot kamera. ”Sampai di situ saja. Yang penting pemain itu jadi pembicaraan. Sudah ada artis yang mau. Tapi pemain bolanya enggak ada yang mau ha-ha-ha....”

Jual prestasi

Menjual olahraga adalah menjual prestasi. Sejak 1997, Indonesia tidak pernah juara umum SEA Games, bahkan tidak mampu menjadi runner-up. Liga sepak bola Indonesia yang berpotensi menyedot banyak penonton masih diwarnai adu jotos. Cabang bulu tangkis yang dulu jadi kebanggaan, kini prestasi sedang melorot.

Karena situasi serba suram, sang bintang pun tidak muncul. Ini berbeda dengan era 1970-an dan 1980-an, di mana muncul bintang bulu tangkis Rudy Hartono, Liem Swie King, dan bintang sepak bola seperti Iswadi Idris sampai Andjas Asmara dielu-elukan penonton.

Olahraga nasional yang karut-marut ini boro-boro menghasilkan uang, sebaliknya malah menghabiskan uang. Inilah yang terjadi di cabang sepak bola. Sebagian besar klub sepak bola yang mengaku profesional justru menggantungkan dana dari APBD.

CEO PT Liga Indonesia Joko Driyono mengatakan, setiap klub menghabiskan dana sekitar Rp 10 miliar-Rp 40 miliar untuk satu musim kompetisi. ”Sebagian besar dana itu dari APBD,” kata Joko.

PT Liga Indonesia, kata Joko, telah mendorong klub sepak bola hidup dari bisnis yang mereka kelola. Di tahap awal, pihaknya mewajibkan semua peserta Liga Super Indonesia menjadi badan hukum resmi. ”Saat ini, ada 18 klub yang membentuk PT (perseroan terbatas). Tapi praktiknya belum seperti PT,” katanya.

Persija, misalnya, telah membentuk PT Persija Jaya. Menurut Joko, klub itu membuat unit terpisah yang salah satu tugasnya mengusahakan kucuran dana APBD DKI Jakarta. Klub itu pun masih akan mendapat dana APBD Rp 12 miliar yang dikucurkan tahun depan. Pengelola PT Persija Jaya Harianto Badjoeri mengatakan, pihaknya kesulitan menjalankan bisnis sehingga tetap butuh dana APBD (Kompas, 10/9).

Ikon

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendiri Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PT Timah, Sriwijaya Air Buka Suara

Pendiri Jadi Tersangka Dugaan Korupsi PT Timah, Sriwijaya Air Buka Suara

Whats New
Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Mengenal Mata Uang Kanada, Salah Satu yang Paling Stabil di Dunia

Whats New
Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Inggris Dukung dan Berbagi Pengalaman untuk Keanggotaan Indonesia di CPTPP

Whats New
Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Menaker: Serikat Pekerja Nuntut Kenaikan Upah, Kami Tuntut Kenaikan Kompetensi

Whats New
Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Bea Cukai, Dulu Tenar Jadi Sarang Pungli, Sempat Dibekukan Soeharto

Whats New
Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Emiten GPS PT Sumber Makmur Sasar Pasar Pembayaran Tol Tanpa Setop MLFF di RI

Whats New
Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Ini Alasan Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Mata Uang Denmark, Pakai Euro atau Krone?

Whats New
Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Menaker: Kami Tolak Upah Murah dan PHK Sepihak

Whats New
Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Walau Pendapatan Turun, PT Timah Bukukan Kenaikan Laba Per Kuartal I 2024

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

OJK Cabut Izin Usaha PT BPR Dananta Kabupaten Kudus

Whats New
Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Di Perda Klungkung, Justru Bukan Warung Madura yang Dilarang Buka 24 Jam, tapi Ritel Modern

Whats New
Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Harga BBM Vivo dan BP Kompak Naik Per 1 Mei 2024, Cek Rinciannya!

Whats New
Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Gerakan Serikat Buruh Minta Prabowo Cabut UU Cipta Kerja, Ini Alasannya

Whats New
Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Emiten Menara Telko Tower Bersama Catatkan Pendapatan Rp 1,7 Triliun Per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com