Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adi Kharisma, Pencipta Olahan Ubi Ungu

Kompas.com - 01/11/2009, 15:03 WIB

Beralih ke bisnis kuliner ubi jalar

Gagal mengembangkan bisnis kelapa, Adi Kharisma beralih ke bisnis kuliner ubi jalar. Di bisnis barunya ini, Adi sukses mengembangkan aneka makanan dari ubi, terutama ubi ungu. Namun, ia harus bersaing ketat dengan para pesaingnya.

Kegagalan bisnis kelapa yang pernah dijalaninya membuat Adi Kharisma memetik pelajaran berharga. Salah satunya, ia merasa harus berubah dan berani keluar dari zona nyamannya. Apalagi, menurut Adi, dari seluruh jumlah manusia di bumi ini, hanya 20 persen yang ingin dan berani melakukan perubahan itu.

Tak mau tenggelam dalam kegagalannya, pria kelahiran Bali 50 tahun silam ini kemudian mengalihkan bisnisnya ke pengolahan aneka umbi-umbian. Untuk memulai usaha ini, masalah yang pertama-tama ia hadapi adalah pasokan bahan baku. Untuk mengatasinya, Adi berencana bekerja sama dengan para petani di Yogyakarta.

Ada alasan mengapa ia membidik petani-petani di Kota Gudeg itu. Menurut Adi, selama ini produksi umbi-umbian dari Yogyakarta cukup besar. Misalnya saja umbi yang lazim dikenal dengan nama gembili.

“Namun sayang, penanaman umbinya lama, bisa sampai delapan bulan,” kata Adi. Karena itu, akhirnya ia memilih mengolah ubi jalar. Sebab, selain sudah banyak ditanam, ubi ini juga mudah dibudidayakan.

Ada alasan penting lain mengapa ia akhirnya memilih ubi jalar, yaitu karena ubi jalar mengandung banyak zat antosianin yang bisa mencegah kanker. “Antosianin itu berguna untuk mengencerkan darah yang kental serta menyerap racun dan polusi di darah,” ujarnya.

Namun, hingga sekarang ini Adi masih mengandalkan pasokan ubi jalar dari beberapa petani lokal di Bali. Selain itu, ia juga memiliki kebun sendiri seluas 1,5 hektare “Saat ini dalam sebulan saya butuh lebih dari tiga ton ubi jalar,” ujarnya.

Sebelum memulai bisnisnya, Adi mengaku melakukan eksperimen sendiri selama enam bulan. “Selama itu, saya makan semua hasil eksperimen saya,” kenangnya sembari tertawa. Produk pertamanya yang keluar adalah nasi ubi ungu, lalu disusul dengan es krim ubi ungu dan brownies ubi ungu.

Ada pula pebisnis lain yang membuat olahan ubi ungu ini dan menjadi pesaing Adi. Pebisnis tersebut, antara lain, ada di Malang. Di kota tersebut sudah ada dua toko yang menjual aneka olahan ubi ungu. Itu sebabnya, setelah Pulau Bali, ia lebih memilih merambah Jakarta daripada merambah pasar di dekat Bali.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com