Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/12/2009, 15:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Agung (MA) akhirnya mengabulkan permohonan kasasi PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) atas putusan pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

"Baru saja majelis yang menangani perkara ini menjatuhkan putusan yang intinya adalah mengabulkan permohonan kasasi dari PT Cipta TelevisiPendidikan Indonesia dan kawan-kawan (ada beberapa pemohon). Intinya, pada majelis terjadi kesepakatan yang mengabulkan permohonan kasasi," kata Hakim Agung Hatta Ali, Selasa (15/12).

Dalam pertimbangan putusan kasasi, majelis hakim menilai, perkara TPI tidak sederhana sehingga tidak dapat dinyatakan pailit. Hal itu sebagaimana UU Kepailitan dan PKPU yang mensyaratkan perkara harus sederhana. "Perkara utang-piutang TPI itu tidak sederhana, rumit, dan perlu ketelitian.Misalnya bukti laporan keuangan tahunan perusahaan TPI yang rumit sehingga tidak dapat dilihat secara sekilas," katanya.

Karena sifatnya tidak sederhana sebagaimana UU Kepailitan pasal 8 ayat 4, Majelis Hakim Agung MA yang terdiri dari Kadir Mappong, Saharudin, dan Hatta Ali menyimpulkan bahwa perkara utang-piutang TPI tidak bisa dimohonkan pailit.

Sebagai catatan TPI diputus pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat atas permohonan Crown Capital Global Limited. Perusahaan asal Viginia Island ini memiliki surat utang berbentuk obligasi sebesar 53 juta dollar AS yang sifat atas unjuk. Dengan begitu, sewaktu-waktu Crown dapat mengajukan tagihan kepada TPI. (Yudho Winarto/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Pajak Dividen: Tarif, Perhitungan, dan Contohnya

Earn Smart
Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Jalan Tol Akses IKN Ditargetkan Beroperasi Fungsional Pada Agustus 2024

Whats New
Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Cara Menghitung Dividen Saham bagi Investor Pemula Anti-Bingung

Earn Smart
Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Sepanjang 2023, AirAsia Indonesia Kantongi Pendapatan Rp 6,62 Triliun

Whats New
Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema 'Part Manufacturer Approval'

Menyehatkan Pesawat di Indonesia dengan Skema "Part Manufacturer Approval"

Whats New
Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Libur Panjang, Tiket Whoosh Bisa untuk Masuk Gratis dan Diskon 12 Wahana di Bandung

Whats New
Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Memahami Dividen: Pengertian, Sistem Pembagian, Pajak, dan Hitungannya

Earn Smart
Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Limbah Domestik Dikelola Jadi Kompos, Solusi Kurangi Sampah di Kutai Timur

Whats New
Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 11 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 11 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Harga Bahan Pokok Sabtu 11 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Daging Sapi Murni

Whats New
Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com