Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bunga Kredit Rumah Turun

Kompas.com - 07/01/2010, 13:41 WIB

 

Semarang, Kompas - Setelah lesu pada tahun 2009, bisnis properti di Jawa Tengah diperkirakan kembali bergairah pada 2010. Hal ini dipicu turunnya suku bunga KPR, menguatnya daya beli masyarakat, dan bertambahnya subsidi dari pemerintah untuk rumah sehat sederhana.

"Masyarakat lebih diuntungkan karena membeli rumah lebih mudah," kata Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Jateng Sudjadi di Semarang, Rabu (6/1). Menurut Sudjadi, rumah sehat sederhana (RSH) pun akan banyak diminati.

Sudjadi menyebutkan, suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) turun dari 14 persen menjadi hingga 10 persen. Bahkan, pemerintah pusat sudah berusaha agar bunga KPR tidak akan lebih dari dua digit atau di bawah 10 persen. Kondisi ini sangat menguntungkan masyarakat karena sebanyak 85 persen pembeli rumah menggunakan fasilitas KPR.

Jika suku bunga KPR turun, subsidi dari pemerintah bertambah. Pada 2010 pemerintah pusat mengucurkan subsidi RSH sebanyak Rp 3,1 triliun, meningkat dibandingkan pada 2009 yang hanya sebesar Rp 2,5 triliun. Namun, tidak ada kuota khusus ke masing-masing daerah untuk subsidi tersebut.

"Subsidi ini akan diperebutkan di seluruh Indonesia sehingga kami berusaha mengajak masyarakat Jateng untuk mau mengambil bagian sebanyak-banyaknya," kata Sudjadi.

Faktor lain yang mendukung perbaikan sektor perumahan adalah rendahnya inflasi Jateng pada 2009 sebesar 3,32 persen, jauh lebih rendah dibandingkan inflasi 2008 sebesar 9,55 persen. Hal ini mengindikasikan daya beli masyarakat akan menguat di 2010. Target 10.000 rumah

Menurut Sudjadi, pada 2009 DPD REI merencanakan menjual sebanyak 10.000 unit rumah berbagai jenis. Namun, hanya sekitar 8.400 unit rumah yang terjual. Sebanyak 65 persen di antaranya merupakan rumah sederhana dan sisanya adalah rumah tipe menengah ke atas. "Tahun ini, kami juga berharap dapat menjual sekitar 10.000 unit rumah," kata Sudjadi.

Direktur Graha Candi Golf Laksana Sunarko mengatakan, dengan kondisi yang menguntungkan ini, pihaknya fokus dalam hal promosi. "Promosi harus bagus karena minat masyarakat untuk membeli rumah tipe menengah ke atas juga akan meningkat," kata Sunarko.

Untuk lebih menggairahkan bisnis properti di Jateng, DPD REI juga berencana menghadirkan sebanyak 1.000 pengembang properti tingkat nasional. Para pengembang itu akan mengikuti pameran properti sekaligus HUT Ke-38 DPD REI pada Maret 2010 secara serentak di beberapa kota di Jawa Tengah.

"Jika yang hadir hanya 500 pengembang saja, itu sudah bagus," kata Sudjadi. Kehadiran para pengembang properti diharapkan dapat memajukan manajemen bisnis properti di Jateng. (den)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com