Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Lori Berusia Dua Abad

Kompas.com - 19/01/2010, 16:51 WIB

DI Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah, ada satu lokasi pelesiran yang masih mempertahankan peninggalan dari abad 19. Tasikmadoe, namanya. Kawasan Pabrik Gula Tasikmadoe, demikian lengkapnya, sebuah pabrik yang sudah ada sejak 1870. Pabrik gula ini didirikan oleh Mangkunegara IV dan semula diberi nama Pabrik Gula Sudokuro. Seperti pabrik-pabrik gula di seluruh Indonesia, yang punya sejarah panjang, mereka seperti memasuki masa senja kala karena berat bersaing dengan produk gula impor yang diproses dengan modern dan harga di pasaran juga lebih murah.

Baik Pabrik Gula Tasikmadoe dan pabrik gula lain yang masih beroperasi, sebisa mungkin pihak pabrik menghidupkan wisata pabrik gula lengkap dengan lori pembawa tebu. Di sini, wisata itu diberi nama Agrowisata Sondokoro yang memanfaatkan lingkungan pabrik gula menjadi daya tarik wisata.

Bangunan utama pabrik bertuliskan PG TASIKMADOE. Jika ingin melihat kesibukan pabrik ini maka periode Mei-Oktober adalah waktu yang tepat, yaitu pada saat musim giling atau musim panen tebu. Pabrik ini masih menggunakan  mesin produksi Machinefabriek Gebr Stork & Co 1926 . Pada masa musim giling, pabrik ini tak hanya menggiling tebu tapi juga memasak, mencampur, dan mengkristalkan cairan tebu menjadi gula.

Di lokasi agrowisata bernama Sondokoro  ini loko tebu, loko uap berbahan bakar bal (ampas tebu) dibikin di seputaran tahun 1913, semisal produk Orenstein & Koppel Arthur Koppel AG Berlin-Germany. Sementara lorinya, diproduksi sebuah pabrik lori di Kota Dortmund, Jerman, antara tahun 1820-1850. Tak hanya spoor teboe yang bisa jadi pilihan wisata di sini. Ada bermacam lainnya termasuk melihat proses pembuatan gula.

Karena naik lori yang usianya sudah ratusan tahun, maka jalannya pun pelan. Kecepatan loko penarik lori tidak akan lebih dari 10 km per jam. Ini juga membuat pengunjung puas melihat kondisi pabrik gula yang meskipun dibangun pada masa kompeni, tapi masih beroperasi hingga abad milenium ini.

"Sampai saat ini memang masih beroperasi. Cuma, karena persediaan tebu untuk diolah jadi gula tinggal sedikit, pabrik ini hanya mengolah tebu menjadi gula pada bulan Mei hingga Oktober setiap tahun. Jadi, lahan ini juga dimanfaatkan untuk wisata," kata Sutardji, salah satu pengawas wisata lori.

Untuk naik lori tua ada dua pilihan. Pilihan pertama lori trayek keliling halaman pabrik dan lori yang keliling masuk ke dalam pabrik. Untuk trayek keliling pabrik Rp 4.000/orang, sedang yang masuk ke dalam pabrik Rp 6.000/orang. Selain melihat pabrik gula yang usianya sudah sepuh itu, kita juga bisa menyaksikan gerbong tua peninggalan KGPAA Mangkoenagoro IV buatan tahun 1853. Konon, gerbong tersebut digunakan Raja Surakarta untuk jalan-jalan melihat pabrik gula. Pada zaman itu terdapat jalur kereta khusus dari Surakarta (Solo) ke lokasi pabrik gula, yang hanya digunakan untuk raja.

Terapi ikan mujair
Usai menikmati pabrik gula dan lori, pengunjung bisa melanjutkan dengan terapi ikan mujair. Tentu masih di lokasi agrowisata ini. Lokasi terapi ikan mujair ini teduh karena rimbunan pohon jati dan pinus. Untuk sampai ke lokasi ini pengunjung bisa menggunakan angkutan umum maupun kendaraan pribadi. Jaraknya lebih kurang 30 km dari Kota Solo dan 15 KM dari Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Tarifnya sangat murah. Cukup dengan uang Rp 3.000/orang(ditambah Rp 3.000 untuk masuk kawasan wisata), sudah bisa menikmati terapi itu selama seharian dari mulai lokasi itu buka sekitar pukul 08.00 sampai pukul 17.00. Tapi ingat jangan keenakan tidur, karena jika lokasi ditutup maka kita akan terkunci di dalamnya.

Lokasi terapi ikan mujair itu dibangun dengan bentuk kolam beralur bak sungai kecil, dengan air yang mengalir. Di sepanjang pinggir kolam dibangun tempat untuk duduk dengan sedikit rumput hijau untuk memanjakan mata. Tapi, jangan sekali-sekali menghentakkan kaki yang sudah terendam air, karena ikan-ikan akan kabur ketakutan dan akan memakan waktu lagi untuk bikin mereka berkumpul.

Tempat terapi ikan mujair ini dibangun tahun 2006 atau setahun setelah kawasan Wisata Sondokoro didirikan di tahun 2005. Tempat ini ada dalam areal Pabrik Gula Tasikmadoe. Lokasi ini juga tidak lepas dari nuansa mistis karena terdapat dua makam kyai yang jadi lokasi petilasan, yaitu Kyai Sondo dan Kyai Koro. Luas wilayah Wisata Sondokoro dan wisata pabrik gula ini 22 hektar. (Celestinus Trias HP)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com