Dijelaskan oleh Kuntoro, program rencana aksi untuk 100 hari masuk dalam kategori quick wins atau proyek yang dirancang dengan matang untuk diselesaikan dalam waktu 100 hari. "Proyek ini biasanya tampilan atau strategisnya nyata," ujar Kuntoro.
Adapun, program atau proyek dapat masuk dalam kategori fondasi strategis, yaitu apabila landasan strategisnya dapat dicanangkan dan hambatannya awalnya dapat diselesaikan dan diumumkan pada program 100 hari.
Kuntoro sempat mengaku adanya rencana aksi yang mengecewakan dan kurang memuaskan dari sejumlah menteri. Namun, sekarang sudah ditindaklanjuti. Menkeu pada hari ke-75 belum menyelesaikan beberapa persyaratan pembentukan perusahaan pembiayaan infratruktur. Akan tetapi, pada 19 Januari lalu, persyaratannya telah dipenuhi. "Demikian juga Menteri Perindustrian, Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas serta Menteri Kesehatan," jelas Kuntoro.
Di tempat yang sama, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengaku Bank Pembangunan Asia (ADB) sudah memberikan persetujuan untuk berbagi modal untuk membentuk perusahaan pembiyaan infrastruktur, PT Sarana Multi Infrastruktur. " Yang masih dalam proses adalah penyusunan pengurusnya. Mudah-mudahan selesai pada 100 hari nanti," demikian Sri Mulyani.
Menteri Perindustrian MS Hidayat juga menyatakan hal yang sama. Ia mengaku sudah menyelesaikan cetak biru revitalisasi pabrik gula dan industri pupuk. "Saya sudah lapor penyelesaian itu ke Presiden kemarin di Istana Kepresidenan Bogor," kata Hidayat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.