Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BCA Finance Kucurkan Dana Rp13 Triliun untuk Kredit Mobil

Kompas.com - 03/03/2010, 15:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi pasar otomotif nasional yang mulai membaik, jelas memberi keuntungan bagi perusahaan pembiayaan. Salah satunya, PT BCA Finance yang kebanjiran pesanan dan tahun ini menargetkan pengucuran dana untuk pembiayaan kredit mobil Rp13 triliun, naik dari periode 2009 yang 11,7 triliun.

Dari total target, komposisi mobil baru masih mendominasi hingga 80 persen, sementara untuk mobil bekas 20 persen atau Rp2,6 triliun. Pada tahun lalu, BCA Finance berhasil menggelontorkan uang Rp11,7 triliun lebih sedikit dari target yang ditentukan Rp12 triliun.

K.A Wibowo, Regional Manager BCA Finance mengatakan peningkatan itu sejalan dengan pasar otomotif di Tanah Air yang menguat. "Permintaan mobil baru naik, tentu juga mendorong kenaikan demand di mobil bekas. Kami cukup optimis tahun ini akan mencapai target," ujar Wibowo di Jakarta, Rabu (3/3/2010).

Wibowo menambahkan, khusus di pasar mobkas target permintaan digenjot dari posisi tahun lalu yang hanya Rp2 triliun. Bursa Mobkas WTC Mangga Dua akan mengontribusikan sekitar 10 persen atau senilai Rp250 miliar dari total target.

Tahun ini, lanjutnya, bunga kredit mobkas di BCA Finance ditawarkan pada level 8 persen dan efektif di level 14-15 persen. Sementara terkait kredit macet (non performing loan/NPL), risiko pembiayaan mobkas sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan mobil baru.

"NPL kita untuk mobil bekas berada di kisaran 1 persen saja, masih kecil dan sehat karena situasi memang bagus," tukas Wibowo.

Seperi diketahui, komposisi pembelian mobil baru di pasar nasional masih didominasi lebih dari 70 persen dari kredit. Pasar mobil yang bergairah otomatis menyeret bisnis pembiayaan ke arah positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com