Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johnny Darmawan: Om William Bukan Pemimpin Otoriter

Kompas.com - 03/04/2010, 09:32 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia kehilangan seorang tonggak sejarah industri otomotif nasional, William Soeryadjaya. Pendiri PT Astra Internasional tahun 1957 yang kelahiran Majalengka, Jawa Barat, Desember 1922, itu meninggal dunia di RS Medistra, Jakarta, Jumat (2//4/2010) pukul 22.43 di usia 88 tahun.

"Jenazah Om William sekarang berada di rumah duka RS Gator Soebroto sampai hari Senin (5/4/2010). Saya belum tahu dimakamkan di mana," kata Presdir PT Toyota Astra Motor (TAM) saat dihubungi Kompas.com.

Di mata Johnny Darmawan, sosok Om William sebagai pendiri Astra tidak hanya pemimpin yang kuat, tetapi juga sekaligus bapak yang baik. "Banyak bawahannya yang sukses menjadi orang seperti Pak Teddy Rahmat, Benny Tjoeng, dan masih banyak lagi," sebut Johnny.

Secara bisnis, lanjut Johnny, beliau sangat berhasil membangun industri otomotif di Tanah Air. Kalau tidak, mana mungkin Astra bisa berdiri begitu kuat seperti sekarang ini.

Perjalanan bisnis
Dalam menjalankan roda bisnisnya, almarhum bersama saudaranya, Tjia Kian Tie, mendirikan Astra Internasional tahun 1957. Perusahaan kecil yang bergerak di bidang kulit dan masih pada tahun yang sama kemudian memasukkan (impor) aspal dan bahan konstruksi.

Pada 1967, Astra mendapat kepercayaan dari pemerintahan Soeharto untuk mendatangkan truk. Kebetulan perusahaan pimpinan William juga mendapat dukungan dari pemerintahan Amerika. Maka, Astra lantas memasukkan 800 truk Chevrolet dari GM yang kemudian dijual kepada pemerintah.

Makin berkembangnya bisnis Om William, pada 1969 ia membeli 60% saham Gaya Motors—perusahaan otomotif yang berdiri tahun 1927 dan di bawah kontrol pemerintah pada 1954—dengan dana 1 juta dollar AS untuk mulai merakit Toyota. Dalam dua tahun (1971), Astra menerima lisensi secara ekslusif untuk Toyota di Indonesia yang berdiri dengan bendera Toyota-Astra.

Dari situlah awal berkembangnya gurita bisnis otomotif Astra yang berlanjut dengan memproduksi aki mobil (1972). Pada 1985, ekspor pun dimulai dengan berbagai komponen otomotif, termasuk busi dan mesin Toyota.

Pada 1990, Astra go internasional dengan menjual saham di Jakarta dan Surabaya. Siapa sangka, pada 1992 keluarga Om William kehilangan kepemilikan di Astra akibat Bank Summa kolaps dan harus menjual saham 100 juta lembar saham Astra Internasional untuk melunasi kewajibannya.


Bersahaja
Dalam memimpin Astra pun, Om William, kenang Johnny, tidak dijalankan secara otoriter. Ia menjadi bapak yang sangat mengayomi bawahannya, "Bahkan, sampai ke OB (office boy)," sebut Johnny.

Seperti yang dikatakan oleh Johnny bahwa Om William sangat kebapakan dan bersahaja dalam keseharian, itu juga dirasakan para pramugari penerbangan Garuda. "Setiap kami terbang bawa Om William ke luar negeri, semua kru pesawat (tidak pandang bulu) dikasih uang saku. Ia menyapa satu per satu (say hello) sampai ke kapten segala," ungkap pramugari tahun 1980-an yang enggan disebut namanya.

Selamat jalan Om William.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

Kereta Cepat Whoosh Sudah Digunakan oleh 718.000 Penumpang

Whats New
3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

3 Perusahaan Gas Teken Perjanjian Jual Beli untuk Pasok Industri di Aceh dan Sumut

Whats New
Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Apa Itu Asuransi: Pengertian, Unsur, Manfaat, dan Jenisnya

Earn Smart
Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Cara Menghitung Pendapatan Per Kapita dan Contohnya

Whats New
Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Rekrutmen Tamtama dan Bintara TNI AL 2024 Dibuka, Simak Persyaratannya

Work Smart
Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

Luncurkan Iklan Terbaru, Sido Muncul Promosikan Pariwisata Indonesia ke Dunia Internasional

BrandzView
Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Perkuat Vokasi Standar Eropa, Kemenperin Gandeng Mitra Jerman dan Swiss

Whats New
Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Daftar UMK Kota Bandung 2024 dan 26 Daerah Lain di Jawa Barat

Work Smart
Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Cek Promo 12.12 KAI, Beli Tiket Kereta Api Dapat Diskon 20 Persen

Whats New
Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Tinggalkan Dollar AS, Transaksi Indonesia dan Korea Selatan Gunakan Rupiah dan Won Mulai 2024

Whats New
Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Cara Transfer BSI ke BRI, BCA, BNI, dan Mandiri via BI Fast

Spend Smart
Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Keluh Kesah Bos Pizza Hut Usahanya Terimbas Gerakan Boikot Produk Israel

Whats New
10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

10 Saham Paling Cuan Pekan Ini, Ada Dua Emiten Prajogo Pangestu hingga Kimia Farma

Whats New
Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur 'Anti Boncos' Ini

Mau Liburan Akhir Tahun? Simak Dulu Tips Libur "Anti Boncos" Ini

Spend Smart
Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com