Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Dirgantara Indonesia dan GMF Perbarui Kerja Sama

Kompas.com - 06/04/2010, 19:23 WIB

 BANDUNG, KOMPAS.com - Guna memperkuat bisnis kedirgantaraan nasional, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aeroasia dan PT Dirgantara Indonesia (Persero) menyepakati pembaharuan kerja sama yang terjalin sejak tahun 2003. Pembaharuan itu ditandatangani President Director dan Chief Executive Officer PT GMF Aeroasia, Richard Budihadianto dan Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia (DI) Budi Santoso.

Menurut Richard di Bandung, Selasa (6/4/2010), seiring itu, perjanjian kerja sama induk nomor GMF/PERJ./DT-3011/2003 dan PTD/1029/UT0000/2/03 tanggal 11 Februari 2003 dinyatakan tak berlaku. Kerja sama kedua perusahaan milik negara di bidang kedirgantaraan itu mengacu pada perjanjian terbaru yang ditandatangani pada 1 April 2010.  

"Perjanjian berdurasi selama tiga tahun sejak kontrak kerja sama ditandatangani dan merupakan payung yang dapat memperlancar kerja sama kedua perusahaan," ujarnya.

Lingkup kesepakatan tersebut, lebih luas mencakup general aircraft manufacture, suku cadang dan komponen, peralatan dan perlengkapan, jasa pengujian dan laboratorium, layanan teknis, pemasaran, perbaikan, modifikasi, overhaul pesawat terbang serta komponen dan sistemnya. Cakupan lain yakni pengadaan suku cadang, jasa manufaktur, informasi teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan pemanfaatan fasilitas.  

"Kerja sama GMF Aeroasia dan PT DI merupakan kesepakatan yang sinergis dan saling menguntungkan karena bidang kedua perusahaan hampir sama," ujarnya.

Kelebihan yang dimiliki GMF Aeroasia dan PT DI diharapkan menjadi kekuatan baru dalam mendorong perkembangan bisnis dirgantara di Indonesia khususnya bidang perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan ( maintenance, repair , and overhaul/MRO).

Sekalipun GMF adalah anak perusahaan PT Garuda Indonesia, namun kerja sama itu bisa dikategorikan ke dalam sinergi badan usaha milik negara (BUMN). Selain itu, kerja sama tersebut merupakan wujud konkret dari instruksi Kementerian Negara BUMN agar sesama perusahaan milik negara bisa meningkatkan sinergi.

Menurut Budi Santoso , PT DI memiliki berbagai fasilitas yang dapat digunakan GMF seperti fasilitas surface treatment yang telah mendapatkan sertifikat National Aerospace and Defense Contractors Accreditation Program (NADCAP) sehingga GMF dapat mengurangi ketergantungan kepada pihak asing. Kegiatan yang pernah dilakukan misalnya, saat GMF menangani perawatan atas section 41 dari pesawat Boeing B-737. Banyak suku cadang dan personil PT DI yang digunakan GMF Aeroasia dalam kegiatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com