Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bakal Batasi Pembelian BBM

Kompas.com - 26/04/2010, 10:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kendati PT Pertamina (Persero) akan meningkatkan penjualan bahan bakar minyak tiap tahun, khususnya untuk BBM yang subsidi, pemerintah justru akan menerapkan pembatasan BBM bersubsidi. Pasalnya, kebijakan pembatasan pembelian BBM bersubsidi diperkirakan dapat menghemat uang negara hingga 40 persen.

"Setelah dilaksanakan dua sampai tiga tahun, (subsidi) bisa turun sampai 40 persen," ungkap Dirjen Migas Kementerian ESDM Evita H Legowo.

Berdasarkan roadmap pengalihan BBM bersubsidi, pembatasan pembelian BBM bersubsidi atau distribusi tertutup akan mulai dilakukan pada 2011.

Ada beberapa opsi yang berkembang saat ini, antara lain berdasarkan tahun pembuatan, besaran cc, dan jenis kendaraan. Namun, hingga saat ini belum diputuskan opsi mana yang akan dipilih.

"Kami sudah mulai berdiskusi di dalam (internal). Nanti akan kami bicarakan dengan Gaikindo, Pertamina, dan asosiasi. Jika akan diterapkan ke masyarakat nantinya, pemerintah akan mengomunikasikannya lebih dulu dengan DPR," kata Evita.

Pembatasan pembelian BBM bersubsidi rencananya akan menggunakan sarana yang sederhana, yaitu stiker. Jika menggunakan smart card seperti usulan semua, diperlukan biaya yang cukup besar. Dus, pada tahun 2014 hanya kendaraan berpelat kuning yang diperbolehkan membeli BBM bersubsidi.

Khusus mengenai opsi pembatasan pembelian BBM bersubsidi berdasarkan tahun pembuatan kendaraan, diusulkan agar kendaraan yang dibuat tahun 2000 ke atas tidak boleh membeli BBM bersubsidi.

Perhitungannya, selain pemiliknya merupakan masyarakat berkemampuan, juga karena mesin kendaraan tersebut telah dirancang menggunakan BBM beroktan 92 ke atas. Sedangkan kendaraan yang dibuat di bawah tahun 2000 ke bawah, mesinnya menggunakan oktan 88 atau sesuai dengan spesifikasi BBM bersubsidi.

"Yang ditemui di lapangan, banyak pemilik mobil yang tidak membaca aturan dari mobil yang dimilikinya, seperti harus menggunakan BBM dengan oktan 92 ke atas. Masih banyak mobil-mobil bagus yang menggunakan BBM bersubsidi yang memiliki oktan 88. Kebijakan ini juga untuk pencerahan para pemilik mobil," kata Evita (Fitri Nur Arifenie/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

PTMP Tebar Dividen Rp 4,2 Miliar, Perdana Sejak IPO

Whats New
Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Apa itu NPWP? Ini Penjelasannya

Work Smart
Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Great Eastern Life Indonesia Cetak Laba Bersih Rp 208 Miliar Sepanjang 2023

Whats New
Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Laba Emiten BRPT Milik Prajogo Pangestu Merosot, Ini Penyebabnya

Whats New
Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com