Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Peluang Usaha Bubur Buah

Kompas.com - 30/04/2010, 08:28 WIB

Dia mendistribusikan puree ke pabrik jus buah di Jakarta dan Bandung. Konsumen puree lainnya adalah pembeli langsung.

Bubur buah ini memiliki banyak kegunaan, misalnya untuk membuat selai, campuran yoghurt, ataupun topping untuk puding. Bisa juga untuk membuat jus buah untuk konsumsi sendiri ataupun dijual di gerai eceran. Kita tinggal menambahkan gula dan air.

Adapun Sutomo, pemilik PT Semesta Alam Petro, hanya khusus membuat puree buah markisa. Cara pembuatannya sedikit berbeda.

Sutomo mengambil daging markisa dan memisahkan bijinya. Lalu, dia membekukan air sari buah markisa. "Selanjutnya, terserah mau membuat sirup atau jadi bahan kue," kata Sutomo.

Sutomo melihat bisnis puree markisa memiliki pasar yang potensial. Saat ini dia tengah melayani pengiriman puree markisa untuk pasar Australia. Setiap tiga bulan sekali dia mengirim 15 ton puree markisa ke Australia.

Untuk pasar ekspor, Sutomo menjual puree markisa itu seharga 1,9 dollar AS per kilogram. Alhasil, Sutomo meraup omzet Rp 90 juta-Rp 100 juta saban bulan dengan margin keuntungan 30 persen.

Untuk melayani kebutuhan pasar lokal, Sutomo memproduksi puree markisa dalam bentuk sirop. Sirop tersebut terbuat dari sari markisa murni yang dipanaskan dan ditambah gula sebagai pengawet.

Dia menjual sirop markisa ini di Jakarta dan Surabaya dengan harga grosir Rp 10.000 per botol ukuran 500 mililiter. Karena produk baru, Sutomo mengumpulkan omzet Rp 20 juta per bulan. "Marginnya sangat kecil, hanya sekitar 5 persen," kata Sutomo.

Sutomo melihat prospek bisnis puree markisa sangat cerah, khususnya untuk pasar mancanegara. Pasokannya ke Australia itu hanya separuh dari permintaan pasar di sana. Adapun kebutuhan puree markisa di Eropa mencapai 120.000 ton setahun. Kebutuhan tersebut merupakan 30 persen total dari kebutuhan dunia. Minat? (Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com