Selain itu, tiga rumah di Kelurahan Nanggulan, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, rusak. Rumah itu berada di tebing. Akibat gerusan air hujan, tebing sepanjang 20 meter dengan ketinggian 8 meter ambrol. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu.
Menurut Andriana (33), warga Samirono, seharusnya pada April-Mei sudah mulai memasuki musim kemarau, tetapi kenyataannya hujan deras masih mengguyur kawasan lereng Gunung Merbabu itu.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat Kabupaten Semarang Suryawan Sunu Riyanto mengatakan, seharusnya berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, mulai April curah hujan di Kabupaten Semarang normal, berkisar 200 milimeter, tetapi hingga saat ini masih kerap terjadi hujan deras.
”Karena itu, potensi bencana masih cukup besar akibat cuaca ekstrem,” katanya.