Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Swiss-Belhotel Operasikan Hotel Baru di Kendari

Kompas.com - 19/05/2010, 21:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Swiss-Belhotel International Indonesia mengoperasikan hotel baru, Swiss-Belhotel Kendari, Sulawesi Tenggara. Hotel bintang empat dengan 109 kamar ini diresmikan pertengahan Mei ini.  

Regional Public Relations and Promotion Manager Swiss-Belhotel International Indonesia, Harshanty Kaloko dalam siaran persnya Rabu (19/5/10) menjelaskan, hotel ini berada di lokasi strategis dekat dengan pusat kota, hanya 20 menit dari Bandara Haluoleo.

Swiss-Belhotel Kendari memiliki kamar dengan desain kontemporer sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pelaku bisnis maupun untuk liburan keluarga. Setiap kamar dilengkapi dengan TV 29 inci, telepon dengan panggilan langsung nasional maupun internasional, akses internet berkecepatan tinggi, kotak penyimpanan barang berharga, pendingin ruangan, mini-bar, fasilitas pembuat kopi dan teh, bathtub atau shower.

Hotel ini juga memiliki pusat layanan bisnis, tiga ruang rapat dan sebuah ballroom yang dilengkapi dengan fasilitas audio-visual bisa menampung hingga 600 orang untuk kebutuhan rapat, seminar, pameran, resepsi pernikahan dan acara-acara sosial lainnya.

Selain itu, Swiss-Café, Lobi Wakatobi Lounge and Bar menawarkan beragam pilihan menu spesial mulai dari hidangan lokal hingga internasional ditemani dengan hiburan musik hidup setiap malam, juga tersedia layanan kamar 24 jam dan area parkir yang luas.

Emmanuel Guillard,  Senior Vice President for Operations and Development mengatakan, “Kendari merupakan provinsi yang sedang berkembang di Indonesia serta dekat dengan Manado dan Palu, di mana di kedua kota tersebut terdapat properti Swiss-Belhotel International lainnya dan akan semakin melengkapi jaringan hotel kami di Sulawesi," kata Guillard.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Lahan Kering di RI Besar, Berpotensi Jadi Hutan Tanaman Energi Penghasil Biomassa

Whats New
Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com