Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Impor Sapi Perlu Segera Dibatasi

Kompas.com - 25/05/2010, 14:12 WIB

Yogyakarta, Kompas - Pemerintah pusat diharapkan segera membatasi impor sapi yang berdampak pada anjloknya harga jual sapi lokal. Harga sapi yang rendah beberapa bulan terakhir dikhawatirkan berdampak pada rendahnya minat petani memelihara sapi.

Kepala Dinas Pertanian DIY Nanang Suwandi mengatakan, harga sapi lokal saat ini sangat tidak menguntungkan petani. Jika biasanya seekor sapi dijual minimal Rp 9 juta, kini harga jualnya berada pada kisaran Rp 6 juta.

"Kami sudah berkeliling dan memang menemukan bahwa harga sapi lokal memang turun," katanya, Senin (24/5). Salah satunya harga sapi di Pasar Sapi Wonosari, Gunung Kidul, yang menjadi barometer harga sapi di DIY.

Anjloknya harga sapi lokal tersebut sudah disampaikan kepada pemerintah pusat pada sejumlah rapat koordinasi di Jakarta. Dibukanya keran impor daging sapi diduga menjadi penyebab utama turunnya harga sapi lokal.

Permintaan turun

Sejak impor sapi dari Australia marak, permintaan sapi dari provinsi lain ke DIY menurun drastis. Oleh karena itu, pembatasan impor sapi dinilai mendesak dilakukan.

"Impor memang perlu karena produksi sapi dalam negeri memang terbatas. Namun, impor tersebut harus dibatasi," tuturnya. Rendahnya harga sapi lokal bisa mematahkan semangat petani memelihara sapi. Karena itu, pembatasan impor daging sapi, baik yang legal maupun ilegal, mendesak dilakukan.

"DIY ini hanya menerima kiriman daging sapi saja. Kebijakan pengendaliannya tetap di pemerintah pusat," ujarnya.

Di DIY, populasi sapi potong saat ini sekitar 256.000 ekor. Jumlah itu dinilai lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan sapi di wilayah DIY sehingga sisanya dipasok ke daerah lain.

Namun, secara nasional, populasi sapi potong belum memenuhi kebutuhan dalam negeri. Impor menjadi jalan keluar.

Saat ini, daging sapi impor diperkirakan masuk ke sejumlah pasar dan pusat perbelanjaan di DIY. Namun, Dinas Pertanian DIY tak bisa mengendalikan peredarannya karena kiriman daging bisa datang dari banyak daerah.

Terkait anjloknya harga sapi lokal, sejumlah peternak terpaksa menunda penjualan sapi. Salah satunya Paikin, yang menunda penjualan sapi hingga Lebaran mendatang. (ARA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Rupiah Melemah terhadap Dollar AS, Sri Mulyani: Lebih Baik dari Baht hingga Ringgit

Whats New
5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

5 Minimal Saldo BRI untuk Tarik Tunai ATM Sesuai Jenis Tabungannya

Spend Smart
Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Seleksi CPNS 2024 Dimulai Juni-Juli, Masih Ada 4 Instansi Belum Mengisi Rincian Formasi

Whats New
[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke 'Jastiper'

[POPULER MONEY] Indonesia Selangkah Lebih Dekat Gabung Klub Negara Maju | Pesan Bea Cukai ke "Jastiper"

Whats New
XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

XL Axiata Ubah Susunan Direksi dan Komisaris

Whats New
Ketidakpastian Global Percepat Adopsi 'Blockchain'

Ketidakpastian Global Percepat Adopsi "Blockchain"

Whats New
XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

XL Axiata Bakal Tebar Dividen Rp 635,55 Miliar

Whats New
Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Instansi Pemerintah Diminta Segera Selesaikan Rincian Formasi ASN 2024

Whats New
Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Starlink Segera Beroperasi di RI, Telkom Tak Khawatir Kalah Saing

Whats New
Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Pandu Sjahrir Ungkap Tantangan Industri Batu Bara, Apa Saja?

Whats New
Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim 'Revamping' Pabrik Tertua

Dukung Efisiensi Energi dan Keberlanjutan, Pupuk Kaltim "Revamping" Pabrik Tertua

Whats New
Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Seleksi Sekolah Kedinasan Dimulai Mei, CASN 2024 Digelar Juni

Whats New
Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Indodax: Pencucian Uang dengan Aset Kripto Mudah Dilacak

Whats New
Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Penjualan iPhone Anjlok Hampir di Seluruh Negara di Dunia

Whats New
Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Menpan-RB Pastikan Seleksi CPNS 2024 Bebas Joki dan Titipan Pejabat, Ini Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com