Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sukses Redenominasi Lira Turki

Kompas.com - 05/08/2010, 10:01 WIB

Hal itu juga dinyatakan Profesor Mike Kwanashie pada 5 Januari 2009. Mike, yang saat itu penasihat Pemerintah Nigeria, menunjukkan, Zimbabwe, Brasil, Argentina, Rusia, dan Ghana gagal dalam melakukan redenominasi karena kegagalan mengendalikan inflasi dan tak mampu mendorong pertumbuhan.

Di Rusia, redenominasi bahkan dianggap sebagai instrumen tak langsung pemerintah merampok kekayaan rakyat.

Dalam 85 tahun terakhir, ada 50 negara yang melakukan redenominasi. Negara pertama adalah Jerman pada tahun 1923 karena hiperinflasi dengan mengurangi 12 angka nol.

Korea Utara pada akhir tahun 2009 melakukan redenominasi dengan menjadi 100 won menjadi 1 won. Namun, saat warga hendak menggantikan uang lama won ke uang baru, stok uang baru tidak ada.

Melihat kegagalan banyak negara itu, dan menyadari Nigeria tidak siap melakukan reformasi ekonomi, Kwanashie menolak redenominasi atas naira Nigeria.

”Kurs yen Jepang berada di atas angka 100 per dollar AS. Apa masalahnya? Jepang tetap merupakan negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua dunia,” kata Kwanashie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com