Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Freeport Diawasi jika Uranium Ditemukan

Kompas.com - 05/08/2010, 13:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika Pulau Papua terbukti menyimpan cadangan uranium dalam jumlah besar, maka Badan Pengawas Tenaga Nuklir atau Bapeten akan mengawasi PT Freeport Indonesia selaku penambang di pulau timur Indonesia itu melalui satelit. Pengawasan tersebut bertujuan agar tidak terjadi pengambilan cadangan uranium Indonesia oleh Freeport.

"Dari citra satelit akan kelihatan daerah itu (lokasi uranium) diusik atau tidak. Jangan sampai barang-barang tadi (uranium) keluar dari republik ini," ujar Kepala Bapeten As Natio dalam jumpa pers Seminar Keselamatan Nuklir 2010 di Jakarta, Kamis (5/8/2010).

Pulau Papua diduga menyimpan cadangan uranium atau bahan baku nuklir dalam jumlah besar karena jenis batuannya dan umur batuannya yang memungkinkan adanya uranium di sana. Tahun depan, Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) akan mengadakan survei udara untuk memastikan cadangan uranium di Papua itu.

"Maka ketika Batan menyatakan resmi ada uraniumnya, daerah itu diinfokan kepada kami, maka kami awasi, dengan satelit, bekerja sama dengan Lapan," ujar As Natio.

Sebelumnya, PT Freeport Indonesia dituding turut menambang cadangan uranium di Papua. Namun, Bapeten selaku badan pengawas pemanfaatan nuklir berdasarkan hasil penelitiannya menjamin bahwa tidak terdapat usaha penambangan nuklir oleh Freeport. "Jika suatu perusahaan ketahuan mengambil nuklir, maka akan ada KUHP-nya," imbuh As Natio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com