Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Terlalu Murah, Picu Kepadatan

Kompas.com - 29/08/2010, 14:31 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Humas PT KA Daop I Jakarta Mateta Rizalulhaq menilai, padatnya penumpang kereta api kelas ekonomi adalah akibat terlalu murahnya harga tiket kereta api yang menyebabkan para pemudik memilih kereta api daripada armada lainnya untuk pulang ke kampung halaman.

"Padatnya penumpang kereta api ini mungkin karena tiket kereta api lebih murah daripada aramada lainnya. Selain itu, kereta juga antimacet, jadi penumpang otomatis pada larinya ke kereta api," ujarnya, Minggu (29/8/2010), saat dihubungi Kompas.com.

Mateta pun berpendapat apabila tarif antara kereta api dan angkutan lainnya seperti bus disamakan atau diseimbangkan, penumpukan penumpang di dalam gerbong kereta kemungkinan akan dapat diatasi. Selama ini, segala upaya pihak PT KA, menurut Mateta, selalu mentah di lapangan. Pasalnya, masyarakat tidak pernah menggubris imbauan PT KA agar tidak memaksakan naik apabila sudah penuh.

"Tapi masalah ini (peningkatan tarif) memang bukan kapasitas saya. Tapi, kalau saja memungkinkan tarifnya sama atau seimbang dengan angkutan lain, maka akan sama saja mau naik kereta atau bus juga," ujarnya.

Karakter kereta api yang antimacet dan bertiket murah memang sering kali menjadi andalan transportasi para pemudik untuk kembali ke kampung halaman saat hari raya Idul Fitri tiba. Mereka pun tidak memikirkan faktor kenyamanan di perjalanan asalkan bisa sampai tujuan, hal lain menjadi faktor kesekian. Untuk tahun 2009 saja, penumpang kelas ekonomi merupakan penumpang terbanyak dibandingkan kelas lainnya, yakni mencapai 38.049 orang. Tahun ini, jumlah tersebut akan meningkat 1,6-2 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com