Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hemat BBM Mulai 2011!

Kompas.com - 29/09/2010, 08:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Langkah konkret penghematan subsidi bahan bakar minyak akan dilaksanakan mulai Januari 2011. Untuk mempersiapkan hal itu, mulai Oktober 2010 akan dilakukan penataan stasiun pengisian bahan bakar untuk umum.

Penegasan tentang langkah-langkah penghematan subsidi bahan bakar minyak disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Darwin Zahedy Saleh di Jakarta, Selasa (28/9/2010).

”Kami sudah bertekad per 1 Januari 2011 insya Allah melakukan langkah-langkah yang lebih konkret sesuai harapan masyarakat,” ujar Darwin di sela-sela peringatan Hari Jadi Ke-65 Pertambangan dan Energi.

Pemerintah, kata Darwin, kini sedang merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2005 dan Perpres No 9/2006 tentang Harga Jual Eceran BBM di Dalam Negeri. Perpres itu menjadi dasar guna menetapkan peruntukan BBM bersubsidi dan penyesuaian harga BBM.

Untuk mengimplementasikan penghematan subsidi BBM, menurut Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi Tubagus Haryono, ada dua langkah yang dilakukan, yaitu perubahan regulasi dan penataan SPBU.

Penataan SPBU dilaksanakan bertahap mulai Oktober 2010, meliputi penyiapan tangki timbun BBM bersubsidi dan nonsubsidi serta infrastruktur penunjang. Selain itu, disiapkan pengawasan jalur distribusi di laut dengan melibatkan TNI AL.

Tubagus berharap upaya-upaya itu dapat menekan konsumsi BBM bersubsidi sehingga tidak lebih dari 38 juta kiloliter. Kuota BBM bersubsidi 2010 ditetapkan 36,5 juta kiloliter, yaitu premium 21,43 juta kiloliter, solar 11,19 juta kiloliter, dan minyak tanah 3,5 juta kiloliter.

Menurut Ketua Umum Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi, proses penataan SPBU sampai ke daerah-daerah butuh satu tahun.

Penataan di SPBU, menurut Eri, antara lain, memisahkan jalur kendaraan yang menggunakan BBM bersubsidi dan nonsubsidi, menambah tangki timbun dan selang, serta kesiapan lahan. ”Itu semua butuh investasi tambahan,” ujarnya.

Padahal, sebagian besar pengusaha SPBU skala kecil. Di Jawa ada 2.800 SPBU. ”Penataan SPBU tidak sederhana. Tidak semuannya siap,” ujar Eri. Pihaknya berharap pemerintah segera memetakan wilayah SPBU yang perlu penataan. Selain itu, menyiapkan infrastruktur, rasionalisasi harga BBM, dan dukungan investasi bagi pengelola SPBU.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com