Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kajian Menantang bagi Dam Sabo Merapi

Kompas.com - 02/12/2010, 09:49 WIB

Sleman, Kompas - Penuhnya sungai-sungai berhulu di Merapi dengan material vulkanik, bahkan sampai menutup dam-dam sabo saat erupsi kali ini, menjadi kajian menarik dan menantang bagi Balai Sabo. Material yang dikeluarkan Merapi sangat banyak dan tak terprediksi sebelumnya, demikian pula jarak luncur serta dampaknya.

Demikian disampaikan Sadwandharu, Kepala seksi Perogram dan Pelayanan Teknis Balai Sabo Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu (1/12). Menurutnya, segera sesudah Merapi diturunkan statusnya, Balai Sabo akan bergerak cepat menginventarisasi kerusakan dam sabo, menganalisis masalah, dan mencari solusi.

”Bahaya primer Merapi yakni lahar dingin dan material yang sekarang bisa meluncur jauh, seperti di Kali Gendol, hingga lebih 10 kilometer, tak terprediksi sebelumnya. Sebab, sejauh ini luncuran lahar dingin tak lebih 7 km. Material yang keluar sangat banyak,” katanya.

Material vulkanik yang bisa mengisi penuh sungai terutama kali Gendol hingga 10 km lebih, tidak berarti dam-dam sabo tidak berfungsi. Justru sebaliknya. Walau terus dihantam material dari atas, mulai dari pasir hingga batu, dam sabo bisa menahan. Namun, menurut Kepala Desa Kepuharjo, Cangkringan, Heri Suprapto, dam sabo tidak bisa menahan awan panas dan lahar panas. .

Menurut Sadwandharu, menahan lahar panas dan awan panas bukan fungsi dam sabo. Meski demikian, hal itu tetap dipikirkan dalam kajian sabo mendatang. Menjelang erupsi Merapi di tahun-tahun depan, penanganan terhadap dam sabo sudah dilakukan.

Ada sejumlah pemikiran mulai dari memperbaiki, menambah dam sabo, meninggikan, juga mengonsep jumlah dam sabo untuk kali-kali yang berhulu di Merapi.

Dam sabo merupakan bangunan pengendali pasir atau material vulkanik. Proyek dam sabo merupakan kerja sama antara Indonesia dan Jepang yang pembangunannya diawali tahun 1970. Saat ini terdapat 114 dam sabo di Provinsi DIY yang tersebar di empat sungai, yakni Kali Gendol (20 dam), Kali Boyong (43 dam), Kali Kuning (15 dam), Kali Krasak (25 dam), dan Kali Bebeng (11 dam). Di kali-kali lereng Merapi terdapat 200 dam sabo. (PRA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com