Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minyak Naik 1 Dollar, Subsidi Naik Rp 2,6 T

Kompas.com - 28/12/2010, 07:46 WIB

Pertama, meningkatkan produksi produk minyak di dalam negeri. Ini dapat dilakukan dengan penambahan kilang di Indonesia. "Kedua, mengatur konsumsi BBM bersubsidi dan melakukan penghematan," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengingatkan potensi kenaikan harga minyak di dunia sebab setiap kenaikan harga jual minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar 1 dollar AS akan menyebabkan kebutuhan subsidi BBM melonjak Rp 2,6 triliun.

Jika nilai tukar melemah Rp 100 per dollar AS, akan mendorong kenaikan subsidi BBM Rp 2,4 triliun.

Direktur Eksekutif Reforminer Institute Priagung Rahmanto menyebutkan, peningkatan harga minyak mentah di pasar internasional dengan sendirinya akan memperbesar defisit APBN karena akan menaikkan anggaran subsidi energi (baik BBM maupun subsidi listrik).

Perhitungan Reforminer menunjukkan, setiap kenaikan satu dollar AS harga minyak mentah di atas asumsi harga jual minyak mentah Indonesia (ICP) 80 dollar AS per barrel akan mendongkrak anggaran subsidi energi sebesar Rp 3,1 triliun.

"Sementara penerimaan dari penjualan minyak hanya bertambah Rp 2,6 triliun. Jika kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jadi diterapkan, juga tidak akan menolong. Justru akan memberatkan masyarakat karena harga pertamax bisa Rp 8.900 per liter. Pemerintah sebaiknya menaikkan BBM Rp 200-Rp 300 per liter," ujarnya. (DAY/OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com