Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali, Cabai Masuk Rapat Kabinet

Kompas.com - 06/01/2011, 18:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Melambungnya harga cabai di pasaran menarik perhatian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tak pelak, cabai pun menjadi diskusi para menteri di sidang kabinet paripurna yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (6/1/2011). Bahkan, Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan mengatakan, kejadian ini terjadi pertama kalinya.

"Baru kali ini cabai masuk sidang kabinet," kata Rusman kepada wartawan seusai mengikuti sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden.

Dalam sidang tersebut, Presiden meminta pejabat terkait memotret profil cabai di Indonesia. Presiden ingin mengetahui apa yang disebut ekonomi percabaian di Indonesia. "Presiden minta kita potret berapa sebenarnya harga wajar cabai dan itu harus stabil. Suplai juga harus stabil karena dari sisi demand memang terus stabil," katanya.

BPS pun turut mengkaji masalah tersebut. "BPS akan mengambil inisiatif untuk melihat cabai dari sisi ekonominya, cost structrue-nya, berapa biayanya yang harus dikeluarkan, durasinya, dan berapa nilai jual. Dengan demikian, BPS bisa melihat harga cabai yang wajar berapa," kata Rusman. Rusman memperkirakan, harga wajar cabai berada di kisaran Rp 20.000-Rp 30.000 per kilogram. Namun, hal ini masih perkiraan dan masih perlu dikaji.

Sementara itu, kata Rusman, Kementerian Pertanian akan melakukan survei cabai dari sisi teknologi. Saat ini tengah dipikirkan bagaimana pohon cabai dapat bertahan meskipun diguyur hujan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Finaccel Digital Indonesia Berubah Nama jadi KrediFazz Digital Indonesia

Whats New
Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Dampak Fluktuasi Harga Pangan Awal 2024

Whats New
Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Mengenal 2 Fitur Utama dalam Asuransi Kendaraan

Earn Smart
Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Penggunaan Gas Domestik Didominasi Industri, Paling Banyak Industri Pupuk

Whats New
Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Libur Panjang, Angkasa Pura II Proyeksikan Penumpang Capai 1 Juta Orang

Whats New
Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Percepat Peluncuran Produk untuk Perusahaan Teknologi, XpandEast Terapkan Strategi Pengurangan Time-to-Market

Whats New
Pasar Kripto Berpotensi 'Rebound', Simak Prospek Jangka Panjangnya

Pasar Kripto Berpotensi "Rebound", Simak Prospek Jangka Panjangnya

Earn Smart
Asosiasi 'Fintech Lending' Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Asosiasi "Fintech Lending" Buka Suara Soal Pencabutan Izin Usaha TaniFund

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com