Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Sediakan Rp 10,8 Triliun

Kompas.com - 17/01/2011, 09:55 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada tahun 2011, Kementerian Keuangan mengalokasikan underlying asset, atau aset yang dapat dijadikan sebagai dasar transaksi dalam penerbitan surat utang negara berbasis syariah atau sukuk ritel, sebesar Rp 10,8 triliun.

Dengan demikian, total jumlah sukuk ritel yang bisa dilepas pemerintah pada rencana penerbitan tanggal 23 Februari 2011 di bawah Rp 10,8 triliun.

”Yang jelas, jumlah sukuk ritel yang diterbitkan nanti tak boleh melampaui ketersediaan aset atau barang milik negara yang dijadikan underlying,” ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Rahmat Waluyanto, pekan lalu.

Adapun jadwal kegiatan terkait dengan penerbitan SR003 adalah masa penawaran pada 7-18 Februari 2011. Saat itu, calon investor sudah dapat memesan melalui agen penjual.

Lalu, masa penjatahan pada 21 Februari 2011, saat pemesanan investor akan disetujui jumlahnya. Kemudian dilanjutkan dengan pembayaran pada saat penerbitan, yakni 23 Februari 2011.

Berbeda dengan penerbitan sukuk sebelumnya, pada SR003 tidak ada pembatasan jumlah pembelian. Atas dasar itu, pemerintah tidak menentukan target indikatif dalam penerbitan SR003 ini.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo menunjuk 20 lembaga keuangan sebagai agen penjual sukuk (obligasi berbasis syariah) negara ritel untuk penerbitan tahun 2011, baik dari perbankan maupun sekuritas.

Pengamat pasar modal dari Standard Chartered Bank, Eric Alexander Sugandi, mengatakan, Kementerian Keuangan sebaiknya bergegas melepas surat utang ritelnya di triwulan I-2011.

Jika penerbitannya lambat, ada kekhawatiran rendahnya minat masyarakat untuk berinvestasi mengingat ekspektasi publik terhadap inflasi tinggi.

”Apalagi ada kekhawatiran suku bunga acuan BI akan dinaikkan. Jika itu terjadi, biaya penerbitan surat utang yang harus ditanggung pemerintah akan melonjak lebih mahal,” ungkapnya. (OIN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Butik Lakuemas Hadir di Lokasi Baru di Bekasi, Lebih Strategis

Whats New
Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Mau Bisnis Waralaba? Ada 250 Merek Ikut Pameran Franchise di Kemayoran

Smartpreneur
TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

TEBE Tebar Dividen Rp 134,9 Miliar dan Anggarkan Belanja Modal Rp 47,6 Miliar

Whats New
Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Gramedia Tawarkan Program Kemitraan di FLEI 2024

Whats New
J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

J Trust Bank Cetak Laba Bersih Rp 44,02 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

94 Persen Tiket Kereta Api Periode Libur Panjang Terjual, 5 Rute Ini Jadi Favorit

Whats New
Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang, Jasa Marga Proyeksi 808.000 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Kemenhub Bebastugaskan Pejabatnya yang Ajak Youtuber Korsel Main ke Hotel

Whats New
Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Libur Kenaikan Yesus Kristus, 328.563 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Whats New
OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

OCBC Singapura Ajukan Tawaran Rp 16 Triliun untuk Akuisisi Great Eastern Holdings

Whats New
Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Inggris Keluar dari Jurang Resesi Ekonomi

Whats New
Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat, Ini Penjelasan Peritel

Whats New
Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Intervensi Bank Sentral Kesetabilan Rupiah dan Cadangan Devisa

Whats New
Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Bank Muamalat Buka Lowongan Kerja hingga 31 Mei 2024, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Viral Video Youtuber Korsel Diajak Mampir ke Hotel, Ini Tanggapan Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com