Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikejar 'Debt Collector', Warga Merapi Demo

Kompas.com - 28/02/2011, 14:09 WIB

SLEMAN, KOMPAS.com - Ratusan warga lereng Gunung Merapi yang menamakan diri Forum Rakyat Korban Merapi, Senin (28/2/2011) mendatangi Kantor Pemerintah Kabupaten Sleman, Yogyakarta untuk menuntut penyelesaian berbagai persoalan pascabencana erupsi.

"Pemerintah Kabupaten Sleman selama ini terkesan lamban dalam menangani berbagai persoalan dan pemenuhan hak warga korban bencana Merapi," kata koordinator aksi Basuki.

Menurut dia, banyak persoalan yang saat ini tidak jelas mulai dari "shelter" atau hunian sementara bagi korban yang rumahnya rusak, jaminan hidup dan masalah pengelolaan pasir Merapi. "Dulu ’shelter’ dijanjikan selesai seluruhnya pada Januari, kemudian mundur sampai akhir Februari, namun kenyataannya sampai saat ini ’shelter yang sudah jadi baru sekitar separuhnya saja, dan itupun baru sebagian kecil yang sudah bisa ditempati," katanya.

Ia mengatakan,  juga ada permasalahan lain seperti birokrasi yang berbelit-belit soal ganti rugi ternak sehingga rekening masih saja kosong. "Persyaratan penggantian ternak sulit dipenuhi dan seolah-olah tidak memperhatikan masalah yang dihadapi warga. Selain itu, warga dikejar-kejar penagih utang dari bank dan pengelolaan pasir yang tidak transparan," katanya.

Basuki mengatakan, selama ini Bank Indonesia sudah mengeluarkan surat edaran untuk tidak melakukan penagihan terhadap utang para korban bencana termasuk korban Merapi. "Tetapi pada kenyataannya hampir setiap hari kami dikejar-kejar ’debt collector’ (penagih). Ini bukti lemahnya pengawasan pemerintah, sehingga pemerintah harus menyerahkan kewenangan tanggap darurat kepada masyarakat sehingga semua kebijakan sesuai dengan kebutuhan koran erupsi Merapi," katanya.

Ratusan warga lereng Gunung Merapi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman tersebut datang dengan menggunakan lima buah truk serta puluhan sepeda motor yang diparkir di lapangan Pemda Sleman dan kemudian mereka berjalan kaki menuju Kantor Pemkab Sleman.

Aksi mereka ini mendapat pengamanan ketat dari jajaran Polres Sleman dan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada 'Pertek' Tak Ada Keluhan yang Masuk

Bantah Menkeu soal Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Sejak Ada "Pertek" Tak Ada Keluhan yang Masuk

Whats New
Tidak Ada 'Black Box', KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Tidak Ada "Black Box", KNKT Investigasi Badan Pesawat yang Jatuh di BSD

Whats New
Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Investasi Rp 10 Miliar, Emiten Perhotelan KDTN Siap Ekspansi Bisnis Hotel Rest Area

Whats New
Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Gandeng Binawan, RSUP dr Kariadi Tingkatkan Keterampilan Kerja Tenaga Kesehatan

Whats New
Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Stok Beras Pemerintah Capai 1,85 Juta Ton

Whats New
Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Luncurkan Starlink di Indonesia, Elon Musk Sebut Ada Kemungkinan Investasi Lainnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com