Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serat Optik Mataram-Kupang Beroperasi April 2011

Kompas.com - 01/03/2011, 22:13 WIB

KUPANG, KOMPAS.com - Untuk meningkatkan pelayanan informasi teknologi di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat PT Telkom Tbk mengoperasikan program Mataram Kupang Cable System. Program ini mengandalkan serat optik bawa laut dan darat sepanjang ribuan kilometer dan mulai beroperasi April 2011.

PT Telkom Indonesia Tbk menggandeng Huawei Marine Network Co,. Ltd (Huawei Marine) . Kedua pihak telah menandatangan kontrak kerja sama untuk proyek pembangunan sistem kabel bawah laut atau Mataram Kupang Submarine Cable System (MKCS).

Manajer Area PT Telekom Indonesia Tbk Unit Pelayanan Nusa Tenggara Timur, Irwin Juniarto di Kupang, Selasa (1/3/2011) mengatakan, konsumen di Nusa Tenggara Timur (NTT ) saat ini sangat kesulitan melakukan komunikasi dan internet. Kapasitas pelayanan informasi teknologi (IT) dari PT Telkom masih sebatas 700-800 megabite, belum sampai satu giga pun.

"Tidak perlu heran ketika konsumen melakukan komunikasi melalui telepon seluler atau akses internet selalu sulit bahkan macet total. Kapasitas yang tersedia sangat kecil, apalagi ditambah gangguan satelit akibat cuaca buruk. Kupang ini sudah layak menggunakan sistem tera, dengan kapasitas layanan tanpa batas," kata Irwin.

PT Telkom Tbk sebagai perusahaan operator telekomunikasi terbesar, yang menggerakan ekonomi lokal dengan layanan Telkom terpadu dan menyeluruh, meliputi fixed-line, mobile, dan bandwidth. Sistem tera sangat membantu, meningkatkan ekonomi lokal.

"Masyarakat dapat menjual hasil pertanian, perkebunan, peternakan, dan seterusnya melalui IT, meski di desa terpencil sekali pun. Mereka tidak lagi mengangkut produk mereka ke kota tetapi cukup menjual melalui internet," katanya.

Mendukung program MKCS ini, Huawei Marine sebagai rekanan kerja PT Telkom membangun serat optik baik di laut maupun di darat, yang akan menghubungkan Mataram dan Kupang, atau NTB dan NTT. Infrastruktur serat optik sepanjang 1.041 km, menelan biaya 52 juta dollar AS.

Pembangunan di bawah laut itu memiliki enam landing point yakni di Kota Mataram, Sumbawa Besar, Raba, Waingapu, dan Kupang, serta 810 km melalui jaringan darat dengan 15 titik yakni Mataram, Pringgabaya, Newmont, Taliwang, Sumbawa Besar, Ampang, Dompu, Raba, Labuan Bajo, Bajawa, Ende, Maumere, Waingapu, dan Kupang.

Proyek ini merupakan bagian dari realisasi program Palapa Ring yang diluncurkan pemerintah belum lama ini. Palapa Ring merupakan megaproyek pembangunan, yang terdiri dari 35.180 km serat optik bawah laut dan 21.708 km serat optik bawah tanah. Proyek ini mencakupi 33 provinsi, dan 460 kabupaten/kota se-Indonesia.

Di bagian Timur Indonesia pembangunan Palapa Ring terdiri dari kabel bawah laut dan kabel di dalam tanah dengan total 10.812 km, meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua.

Dengan ini pembangunan serat optik jaringan telepon di bagian Barat, Tengah dan Timur Indonesia sudah terintegrasi. PT Telkom tampil sebagai penyedia program sistem online tertinggi dalam setiap pelayanan, baik di bidang pemerintah, swasta dan akses informasi oleh masyarakat.

Sekretaris Daerah NTT Frans Salem mengatakan, semestinya program PT Telkom ini didukung oleh PT PLN persero dengan membangun jaringan listrik sampai ke desa-desa dengan sistem serupa, atau sesuai sistem dan cara kerja PLN. Listrik juga merupakan bagian vital meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com