Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Kepercayaan Konsumen Turun ke Level Terendah

Kompas.com - 02/03/2011, 14:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perekonomian nasional ternyata semakin melorot. Berdasarkan survei yang dilaksanakan Danareksa Research Institute, indeks kepercayaan konsumen pada Februari 2011 turun 3 persen ke level 79,8 dibanding Januari lalu. Indeks ini merupakan yang terendah sejak Januari 2009. "Kekhawatiran masyarakat terhadap kenaikan harga pangan meningkat," kata Purbaya Yudhi Sadewa, Ekonom Danareksa Research Institute, dalam rilis Indeks Kepercayaan Konsumen.

Indeks kepercayaan konsumen terdiri atas dua komponen yaitu indeks situasi sekarang (ISS) yang turun 2,4 persen ke level 61,0 dan indeks ekspektasi (IE) yang turun 3 persen ke posisi 94,0.

Dari survei itu, ISS turun karena konsumen memerikan penilaian lebih buruk terhadap keadaan ekonomi saat ini. Penurunan IE menunjukkan optimisme masyarakat terhadap prospek ekonomi dalam enam bulan mendatang semakin berkurang.

Kepercayaan konsumen melemah di lima daerah dari enam daerah yang disurvei. Penurunan kepercayaan terbesar terjadi di Jakarta sebesar 7,1 persen, yang diikuti Sumatera Utara, Jawa Barat, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah. Sementara kepercayaan konsumen Jawa Timur naik 5,2 persen.

Melemahnya ekspektasi masyarakat terlihat dari turunnya rencana masyarakat membeli barang tahan lama dalam enam bulan mendatang. "Tampaknya konsumen semakin berhati-hati dan semakin cermat dalam membeli barang agar bisa menyisihkan uang untuk mempersiapkan diri menghadapi kemungkinan kenaikan harga di masa mendatang," kata Purbaya.

Pada survei Februari tersebut, sebanyak 90,4 persen konsumen secara keseluruhan yakin tekanan inflasi akan meningkat dalam enam bulan mendatang. Indeks yang mengukur sentimen konsumen terhadap inflasi naik 0,5 persen menjadi 188,3 dibanding Januari. (Sanny Cicilia/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com