Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harus Cepat Atasi Teror Bom

Kompas.com - 19/03/2011, 12:27 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Moderate Muslim Society Zuhairi Misrawi mengatakan, pemerintah harus cepat mengungkap pelaku penebar teror yang menciptakan ketakukan dalam masyarakat. Pemerintah harus menyelesaikan masalah terorisme hingga ke akar-akarnya.

"Ideologi, jaringan, aksi harus diselesaikan. Yang disasar selama ini hanya aksinya, tapi jaringannya, ideologinya, belum," ujar Zuhairi, dalam diskusi "Setelah Bom Buku Terbitlah Isu" di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (19/3/2011).

Jika tidak cepat, menurut Zuhairi, pemerintah akan kehilangan kepercayaan masyarakat karena prestasi pemerintah menangkap teroris itu prestasi terbaik. "Bom kurir ini relatif lebih mudah sehingga persoalan waktu perlu diperhatikan agar tidak menghilangkan kepercayaan," ujarnya.

Zuhairi menilai, pemerintah terkesan lamban dalam mengungkap pelaku bom berbentuk paket kiriman yang ditujukan kepada personal yang terjadi belakangan ini. Kelambanan pemerintah tersebut menciptakan berbagai perspektif masyarakat terhadap aksi teror tersebut. "Muncul tafsir bahwa ini untuk pengalihan isu dan lainnya. Maka, perlu antisipasi, memperkecil volume masivikasi bom," ungkapnya.

Menurut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Irjen Ansyaad Mbai, pemerintah, khususnya kepolisian, tidak dapat memaksakan diri untuk bertindak cepat. "Ini butuh investigasi mendalam," katanya.

Mbai meminta masyarakat terus mendukung pemerintah. "Jangan saling menuduh, jangan terpengaruh propaganda teroris ini," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com