”Menteri Pekerjaan Umum (PU) sudah menyurati Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan untuk memberikan dana talangan dahulu, tetapi belum ada jawaban,” tutur Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani, Sabtu (14/5) di Malang, Jawa Timur, dalam acara Temu Wartawan PU.
Achmad mengatakan, hingga Oktober 2011 dibutuhkan dana Rp 2,8 triliun untuk membebaskan lahan. ”Dana itu harus ada. Kalau tidak, pembebasan lahan makin lambat,” ujarnya. Saat ini di kas Badan Layanan Umum (BLU) tersisa dana Rp 431 miliar yang akan habis pada Mei 2011.
Dana BLU untuk pembebasan lahan sebenarnya nantinya akan diganti oleh investor. ”Namun, secara bisnis, kami membutuhkan dana itu. Masak kami menggunakan dana internal untuk membebaskan lahan tol yang nantinya kembali ke pemerintah. Etika bisnisnya tidak masuk. Apabila uang investor untuk bangun konstruksi, itu masuk akal,” papar Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Tbk Abdul Hadi.
Abdul Hadi mengatakan, pemerintah setengah hati dalam industri jalan tol. ”Salah satu tol kami di jaringan tol lingkar-lingkar luar Jakarta saja butuh Rp 1,2 triliun. Bagaimana tol dapat dibangun dengan cepat bila dananya tak ada?” ungkap dia.
Apabila dana tak ada, umumnya negosiasi pembebasan lahan terhambat karena eksekusi pembayaran ganti rugi akan sulit dilakukan.
Beberapa ruas tol yang terancam terlambat pembangunannya akibat seretnya dana pembebasan lahan di antaranya adalah Tol Bawen-Solo, Tol Pejagan-Pemalang, Tol Batang-Semarang, dan Tol Pasuruan-Probolinggo.
Berdasarkan data dari Kementerian PU, kebutuhan dana BLU untuk penyelesaian pengadaan tanah di 24 ruas jalan tol sebesar Rp 7,05 triliun (tahun 2010- 2012). Menteri PU pun dalam surat Nomor 69 Tanggal 23 Februari 2011 kepada Menkeu telah menyatakan kebutuhan dana BLU untuk tahun 2011 sebesar Rp 3,85 triliun.
Akan tetapi, salah satu ruas
Berdasarkan data PU, setidaknya ada empat ruas tol yang akan mulai dibangun pada Desember 2011. Ruas tol itu adalah Tol Ulujami-Puri Indah, Tol Akses Tanjung Priok, Tol Cikampek-Palimanan, dan Tol Pejagan-Pemalang seksi I (pembebasan lahannya 80 persen).
Di luar negeri, seperti di Malaysia, pembebasan lahan sepenuhnya dikerjakan dan dibiayai pemerintah. Jadi, tender hanya ditujukan untuk pembangunan konstruksi. Risiko investasi di sektor jalan tol pun makin rendah sehingga menarik minat investor dari mana pun.