Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruas Jalan Tol Terhenti

Kompas.com - 16/05/2011, 03:31 WIB

Malang, Kompas - Kementerian Pekerjaan Umum menegaskan, pembangunan di beberapa ruas jalan tol terancam terhenti. Hal itu disebabkan dana bagi Badan Layanan Umum belum dikucurkan sehingga tidak ada dana untuk membebaskan lahan guna pembangunan jalan tol.

”Menteri Pekerjaan Umum (PU) sudah menyurati Pusat Investasi Pemerintah Kementerian Keuangan untuk memberikan dana talangan dahulu, tetapi belum ada jawaban,” tutur Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani, Sabtu (14/5) di Malang, Jawa Timur, dalam acara Temu Wartawan PU.

Achmad mengatakan, hingga Oktober 2011 dibutuhkan dana Rp 2,8 triliun untuk membebaskan lahan. ”Dana itu harus ada. Kalau tidak, pembebasan lahan makin lambat,” ujarnya. Saat ini di kas Badan Layanan Umum (BLU) tersisa dana Rp 431 miliar yang akan habis pada Mei 2011.

Dana BLU untuk pembebasan lahan sebenarnya nantinya akan diganti oleh investor. ”Namun, secara bisnis, kami membutuhkan dana itu. Masak kami menggunakan dana internal untuk membebaskan lahan tol yang nantinya kembali ke pemerintah. Etika bisnisnya tidak masuk. Apabila uang investor untuk bangun konstruksi, itu masuk akal,” papar Direktur Pengembangan Usaha PT Jasa Marga Tbk Abdul Hadi.

Abdul Hadi mengatakan, pemerintah setengah hati dalam industri jalan tol. ”Salah satu tol kami di jaringan tol lingkar-lingkar luar Jakarta saja butuh Rp 1,2 triliun. Bagaimana tol dapat dibangun dengan cepat bila dananya tak ada?” ungkap dia.

Apabila dana tak ada, umumnya negosiasi pembebasan lahan terhambat karena eksekusi pembayaran ganti rugi akan sulit dilakukan.

Beberapa ruas tol yang terancam terlambat pembangunannya akibat seretnya dana pembebasan lahan di antaranya adalah Tol Bawen-Solo, Tol Pejagan-Pemalang, Tol Batang-Semarang, dan Tol Pasuruan-Probolinggo.

Dana Rp 7,05 triliun

Berdasarkan data dari Kementerian PU, kebutuhan dana BLU untuk penyelesaian pengadaan tanah di 24 ruas jalan tol sebesar Rp 7,05 triliun (tahun 2010- 2012). Menteri PU pun dalam surat Nomor 69 Tanggal 23 Februari 2011 kepada Menkeu telah menyatakan kebutuhan dana BLU untuk tahun 2011 sebesar Rp 3,85 triliun.

Akan tetapi, salah satu ruas tol terpenting saat ini, yakni Tol Cikampek-Palimanan (116 kilometer), dipastikan oleh Achmad Gani tetap berlanjut pembangunannya. ”Hanya butuh dana BLU Rp 100 miliar lagi untuk Tol Cikampek-Palimanan dan dana itu sudah ada,” tutur Achmad. Direncanakan, tol itu mulai dibangun akhir tahun 2011.

Berdasarkan data PU, setidaknya ada empat ruas tol yang akan mulai dibangun pada Desember 2011. Ruas tol itu adalah Tol Ulujami-Puri Indah, Tol Akses Tanjung Priok, Tol Cikampek-Palimanan, dan Tol Pejagan-Pemalang seksi I (pembebasan lahannya 80 persen).

Di luar negeri, seperti di Malaysia, pembebasan lahan sepenuhnya dikerjakan dan dibiayai pemerintah. Jadi, tender hanya ditujukan untuk pembangunan konstruksi. Risiko investasi di sektor jalan tol pun makin rendah sehingga menarik minat investor dari mana pun. (RYO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Bagaimana Rekomendasi IHSG Pekan Ini? Simak Aneka Sentimen yang Memengaruhinya

Whats New
Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Kepala Bappenas: Selama 10 Tahun Terakhir, Pertumbuhan Ekonomi Stabil di Angka 5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com