Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chandra Asri Ekspansi Pabrik

Kompas.com - 16/05/2011, 03:41 WIB

Jakarta, Kompas - Perusahaan petrokimia terintegrasi, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, mengumumkan rencana penawaran umum terbatas I atau rights issue dengan hak memesan efek terlebih dahulu. Dana yang terkumpul akan dipakai memperluas kapasitas produksi perusahaan.

Dalam penawaran umum terbatas ini akan diterbitkan saham baru minimal 20 persen. Pascapenawaran umum terbatas, kepemilikan publik atas saham Chandra Asri bakal naik menjadi minimal 25 persen.

Corporate Secretary & Investor Relations Director Chandra Asri Suryandi mengungkapkan, pernyataan pendaftaran aksi korporasi perusahaannya itu secara resmi telah disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK), Jumat (13/5) lalu.

”Penawaran umum terbatas I ini merupakan komitmen Chandra Asri dalam memperbesar kepemilikan publik atas saham CAP. Selain tergantung dari diperolehnya pernyataan efektif dari Bapepam-LK, dibutuhkan pula persetujuan dari pemegang saham perseroan dalam RUPS pada 16 Juni 2011,” kata Suryandi di Jakarta, Minggu (15/5).

Hak memesan efek terlebih dahulu rencananya akan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia selama lima hari kerja, dimulai 1 Juli 2011. Sementara, pihak pembeli siaga (standby buyer) adalah PT DBS Vickers Securities Indonesia, Deutsche Bank AG, UBS AG, dan PT Morgan Stanley Asia Indonesia.

Rencana strategis

Perseroan telah menyiapkan beberapa rencana strategis terkait hasil penawaran umum terbatas itu. Menurut Suryandi, sekitar 90 persen dana akan digunakan untuk mendanai sejumlah proyek perseroan. Antara lain peningkatan kapasitas produksi cracker, polyethylene, butadiene, dan butene-1.

Saat ini perseroan telah menyelesaikan proyek penambahan kapasitas (debottlenecking) pabrik polypropylene dengan menambah mesin baru untuk mendorong kapasitas produksi dari 360.000 ton menjadi 480.000 ton per tahun dengan investasi sebesar Rp 300 miliar.

Untuk menyambung mata rantai produksi petrokimia dari hulu ke hilir, pada Juni 2011 Chandra Asri juga mulai membangun pabrik butadiene pertama di Indonesia yang diharapkan selesai pada pertengahan tahun 2013.

Pabrik dengan total investasi 130 juta dollar AS berkapasitas 100.000 ton per tahun itu bakal dioperasikan anak perusahaan Chandra Asri, yaitu PT Petrokimia Butadiene Indonesia.

Seluruh produksi butadiene yang merupakan bahan baku karet sintetis tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan selebihnya akan diekspor. Selain itu, Chandra Asri juga mengembangkan produk butene-1 yang merupakan bahan baku produksi polyethylene jenis LLDPE di tahun 2012. (BEN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com